Bab 7 - Bagaimana Jika Kau Tetap Di Dekatku
(Axelyon, 27 tahun)
Status Garis Waktu: Normal
Aku memperhatikan bagaimana wanita itu mengikat dasi kupu-kupu hitamku sedemikian rupa. Lekuk tubuhnya sudah dibungkus oleh kain satin merah apel yang begitu halus mencetak sosok kedewasaannya. Rambut coklatnya tampak lebih ikal karena aku sudah melihatannya seharian penuh digulungnya hanya untuk acara hari ini.
Reuni mewah ala Sekolah Harrington yang disponsori oleh kau-tahu-siapa.
"Kau tampan dengan tuxedo," bisik Cheryl dan nyengir sembari menyelesaikan simpul terakhir dasiku dan tanpa diketahuinya sudah membuat darah di jantungku mendesir.
Andai kau tahu betapa inginnya aku mencegah Cheryl datang ke acara reuni ini. Aku tahu dia adalah panitia yang mengepalai acara ini seluruhnya dan itu semakin menyebalkan ketika mengetahui Tuan Lumbert si calon wali kota membiayai reuni ini dengan kekuasaannya. Mungkin untuk menarik lebih banyak suara untuk pemilihan nanti. Entahlah, aku semakin tak bisa mencegat wanita itu apalagi ketika dia memelas ingin datang ke sana.
Dan di sinilah aku, di kamarku sendiri, terpaksa mengenakan tuxedo milikku untuk ikut ke acara reuni. Menjaga Cheryl dari pria lain yang ingin merebutnya. Terutama lelaki yang satu itu. Si tuan kau-tahu-siapa.
"Cher," panggilku.
Kepala wanita itu mendongak kepadaku, "Ada apa, Lyon?"
Mendengarnya memanggilku dengan sebutan Lyon, rasanya seperti kembali ketika aku dulu jatuh hati padanya. Walau dulu perasaan itu tidak menjadi nyata ketika tahu Cheryl memilih Nathan-temanku sendiri-aku berusaha bersikap layaknya Lyon yang biasanya. Lyon yang selalu berada di sampingnya. Perlahan, aku kehilangannya.
Aku melewatkan kesempatan demi kesempatan.
"Aku mencintaimu," kataku lalu mengecup lembut puncak kepalanya. Menghirup aroma bunga seperti habis dikeramas.
Jangan berpaling dariku kali ini, Cher. Lanjutku dalam hati. Tetaplah berada di dekatku, apapun yang terjadi.
Kurasakan kedua tangan lentiknya meremas jas hitam di tubuhku. Menariknya gemas dan selanjutnya kudengar suara kekehan tawa lembutnya. "Ada apa denganmu akhir-akhir ini?" tanya Cheryl menenggelamkan wajahnya di dadaku. "Masih tentang Nathan, ya?"
Kau terlalu peka, Cher.
"Aku suamimu," kataku mengelus punggungnya dalam balutan satin. "Tentu saja aku khawatir."
Betapa anehnya mengatakan hal ini. Maksudku, siapa pula lelaki paling buruk di sini? Begitu lancangnya mengatakan kata-kata manis seolah kenyataan ini adalah milikku. Namun, kuyakin diri ini bahwa kenyataan ini akan menjadi milikku jika aku tetap memainkan peranku dengan baik. Aku hanya perlu akhir yang bahagia dan menyingkirkan sifat naifku sementara waktu.
Aku hanya perlu waktu berpihak padaku sampai akhir.
***
(Nathan, 27 tahun)
Status Garis Waktu: Mendekati Normal
Kutatap bayanganku di depan cermin yang menjulang dan memamerkan figur pria sempurna dalam tuxedo mewah yang layaknya baru dibeli. Kedua mata pria itu abu-abu sama seperti milikku. Dia memiliki garis wajah sama seperti ayahku. Tegas dan berwibawa serta pesona senyuman yang menurun dari ibuku.
Kau sempurna, pujiku pada bayangan itu.
Bayangan itu balas tersenyum dan memperbaiki posisi dasi kupu-kupuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Replacing Husband (TAMAT) | 1.3
Romance"Aku ingin Nathan dan Cheryl tidak pernah bertemu dan ... dan biarkan aku menjadi suami Cheryl ...." Sebuah Cerita dari Dunia FIRST . . . . . . . Axelyon Alexander tidak puas dengan kehidupan pernikahan miliknya. Istrinya pemarah dan selalu membuat...