Bab 8 - How About If You Stay With Me?

1K 41 1
                                    

Bab 8 – How About If You Stay With Me?

(Axelyon, 27 tahun)

“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Tuan Nathan James Lumbert yang telah mensponsori acara ini menjadi malam yang luar biasa.”

Tepuk tangan riuh memenuhi penjuru aula ketika Cheryl—tanpa topengnya—bberdiri di atas panggung, menyambut beberapa tamu spesial yang hadir di acara reuni besar ini. Semua orang tertuju pada Nathan James Lumbert yang kebetulan duduk di meja bundar khusus dekat panggung. Disertai anggukan kepala dan senyuman kagum dari beberapa orang berpakaian mewah.

Para pria dengan Tuxedo hitam yang setrika rapi dan para wanita dengan gaun-gaun indah dengan berbagai macam desain hadir dalam malam pesta reuni ini. Beberapa orang ada yang mengenakan topengnya dan ada pula yang sekedar membawanya. Cheryl bilang, semua orang wajib mengenakan topengnya ketika dansa dimulai. Itu sama saja bagiku karena aku tak mengenal siapa pun di sini selain Cheryl dan … tentunya Nathan James Lumbert.

Sang lelaki emas dilimpahkan dengan kepopulerannya.

Aku tidak akan berbohong kalau dia memang mempunyai karisma itu. Karisma menjadi pemimpin besar bahkan jikalau pun ia ingin menjadi walikota atau presiden di masa depan. Dia mempunyai segalanya dan aku tidak perlu merasa iri dengan hal itu. Sebab aku memiliki apa yang tak bisa ia miliki lagi.

“Saya juga ingin memberikan sambutan hangat untuk perwakilan Lancaster Company yang juga ikut serta mensponsori acara ini dengan senang hati,” lanjut Cheryl tersenyum kepada para penonton.

Deg!

Kecuali bagiku yang bergeming sendiri. Merasakan detak jantungku berdegup menyiksa. Aku tidak tahu apakah ini salah satu permainan yang Q lakukan padaku. Namun, aku tahu cepat atau lambat … rasa penasaranku tak akan terbendung lagi.

Pasalnya nama “Lancaster” adalah nama keluaraga Laura sebelum menikah denganku.

Jika Lancaster di sini … apakah berarti ….?

“Saya persembahkan kepada anda semua …,” Cheryl lalu merentangkan tangannya menunjuk ke meja bundar lainnya yang tak jauh dari panggung keemasan itu. “Laura Jean Lancaster.”

Wanita yang Cheryl tunjuk kemudian berdiri di tengah-tengah tamu yang duduk di mejanya masing-masing. Dengan gaun biru gelap yang menggantung di leher dan pundaknya, wanita berambut gelap itu menatap para tamu berkeliling dan menyebarkan senyumnya.

Dia ada di sana. Tuhan, dia ada di sana.

Tepuk riuh menengahi jarak jauhku dari wanita yang pernah menjadi istriku itu. Namun, yang kurasakan hanya keheningan dan sebuah pertanyaan yang berputar di dalam kepalaku.

Mengapa wanita itu ada di sini? Muncul begitu saja dan mengacaukan perasaanku sekali lagi.

Kenangan malam itu kembali menyeruak lubang diriku. Kata-kata yang ia lontarkan padaku. Penyesalan yang menghantuiku sejak aku mengambil cincin di bar itu.

Pidato Cheryl sudah berakhir, tetapi aku tak bisa merasakan kelegaan sedikit pun. Sebab aku tahu Laura ada di sana. Laura ikut hadir ke dalam reuni sialan ini. Permainan konyol apa ini, Q?!

Seharusnya bukan ini yang terjadi!

“Aku tidak percaya putri Lancaster benar-benar datang,” ujar seorang laki-laki tak jauh duduk dariku.

“Gosip tentang mereka cukup menarik perhatian,” sahut seorang wanita lainnya. “Aku khawatir dengan nasib putrinya.”

Memangnya ada semacam gosip aneh tentang Laura Lancaster? Aku tidak ingin terlalu mempercayainya. Baik di masa lalu, Laura itu terkenal mampu menjaga ekspetasi orang-orang di sekitarnya. Walau kadang itu cara liciknya menyembunyikan jati dirinya, namun Laura masihlah wanita yang baik-baik. Dia tidak mungkin membuat skandal parah semacam mengonsumsi narkoba atau semacamnya.

The Replacing Husband (TAMAT) | 1.3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang