Bab 18 – Bagaimana Kalau Kita Bermain Siapa Penghianatnya?
(Nathan)
“Stasiun kami mendapat foto ini. Foto yang menjadi bukti kuat bahwa Nathan Lumbert a.k.a calon walikota kita, sedang menjalin hubungan dengan seorang wanita!” ujar sang presenter di televisi itu menggelengkan kepala. “Ini berita pagi yang cukup mengejutkan, pemirsa. Sebab rumor yang tersebar menyebut bahwa wanita yang mendapat ciuman dari si tampan ini, adalah wanita yang sudah beristri!”
“Entah benar atau tidaknya, tentu hal ini akan berdampak pada aksi kampanye Nathan. Pihak balai kota juga ikut mempertimbangkan hal ini, sebab skandal besar ini telah mencoreng karir politik Nathan sebagai politisi termuda yang masuk dalam jajaran dewan.”
Tanganku yang gatal langsung memencet tombol remot untuk beralih ke stasiun televisi lain. Namun yang kudapat hanya celotehan dari sainganku, Ronald Springfield.
“Ini adalah bukti ketidakprofesionalnya sosok Nathan sebagai seorang politisi,” tegas Ronald pada seorang pembawa acara berita. “Masuk dalam jajaran anggota di usia semuda Nathan, memang prestasi yang cukup membanggakan. Tetapi, kita tidak bisa menoleransi tindakan amoral ini. Nathan James Lumbert telah memberi contoh buruk pada masyarakat kita! Dan kuberitahu kalian ….”
Akhirnya kuputuskan untuk mematikan saja televisi sialan ini. Berita skandal ini akan memanas selama seminggu penuh. Mentalku harus bertahan selama itu. Belum lagi pertanyaan dari wartawan dan pemberitahuan atas pengunduran diriku dari ajang pemilihan walikota ini. Dengan berita sebesar ini, kesempatanku untuk bertahan sudah mendekati nol.
“Ya, aku beritahu kau! Gilbert! Jika kau masih memajang berita soal adikku di stasiun televisimu, aku akan datang ke kantormu dan merobek kejantananmu sampai putus!”
Keningku langsung mengerut mendengar suara ancaman Marianne. Juga sebagai kebutuhan penulisan yang baik dan benar, Marianne sebenarnya tidak menyebut kata “kejantanan”. Dia mengatakan kata yang lebih buruk dari pada itu, dan author kami menyembunyikannya dari kalian. Serius.
“Ya, aku serius!” lanjut Marianne. “Oh, aku tidak pernah melakukannya, tetapi aku ingin kau yang jadi korban pertamaku. Aku tidak sedang bercanda … ya, oke. Terima kasih banyak.”
Terdengar suara embusan panjang Marianne, sebelum akhirnya dia ikut duduk bersamaku di sofa. Membuang ponselnya ke atas meja dan mengusap wajahnya beberapa kali sebelum memberanikan diri bicara denganku. Atau mungkin meneriakiku.
Jika kau tanya … aku siap menghadapi badai dari Marianne.
“Aku sudah mengancam lima stasiun televisi untukmu,” kata Marianne bukan seperti dia memuji dirinya sendiri. Dia mengatakan itu untuk mempertegas betapa besarnya hutangku padanya. “Kau tahu, ‘kan? Skandal ini tidak hanya menghancurkanmu, perusahaan ayah juga akan terpengaruh olehmu!”
“Aku tahu,” bisikku getir.
Marianne menggeleng dan mendecak, “Apa sih yang kau pikirkan? Kenapa wanita itu, Nath? Kau beruntung semua stasiun televisi di kota ini tidak punya informasi identitas asli wanita mana yang sedang kau cium di depan mansion keluarga kita!”
Yeah, pengambilan waktu dan tempat yang sempurna. Siapapun yang berhasil mendapatkan foto itu pastilah seorang “profesional brengsek”.
“Maafkan aku,” kataku menundukkan pandangan.
“Maaf tidak akan cukup, Nath …,” kata Marianne kemudian memalingkan muka dan berjalan menuju jendela yang memamerkan pemandangan kota yang ramai di pagi hari.
“Apa itu benar?” tanya Marianne membelakangiku. “Wanita itu sudah bersuami?”
Aku tidak bisa menjawabnya. Namun, Marianne langsung tahu apa jawabanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Replacing Husband (TAMAT) | 1.3
Romance"Aku ingin Nathan dan Cheryl tidak pernah bertemu dan ... dan biarkan aku menjadi suami Cheryl ...." Sebuah Cerita dari Dunia FIRST . . . . . . . Axelyon Alexander tidak puas dengan kehidupan pernikahan miliknya. Istrinya pemarah dan selalu membuat...