14. Mate is Mine

2.2K 111 0
                                    

Sudah beberapa bulan ini aku tinggal di kastil pack Elatior, setelah hari dimana digo memintaku untuk tinggal di kastil. Hari ini rencananya aku ingin kembali pulang ke desa, aku rindu menghabiskan banyak waktu di kaki bukit sinai, melihat bunga Lili yang ada disana. Betapa aku rindu semua suasana itu, tenang, damai, dan sejuk.

Sejujurnya digo tidak mengijinkanku untuk ke desa, iya kalian taulah digo si posesif itu tidak ingin aku berpisah darinya, aku pun sudah bersusah payah untuk membujuknya, tapi sayang dia tetap tidak bisa ikut, karena ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan di pack terkait dengan rogue  yang selalu mengganggu ketentraman pack Elatior.

Sekarang aku sedang bersiap untuk pergi, ya walaupun aku tidak membawa pakaian karena ada beberapa yang aku tinggalkan disana, iya aku sengaja untuk tidak membawa seluruh pakaian karena ku fikir akan pulang juga nantinya dan sekarang terbukti bukan aku akan pulang ketika liburan. Aku hanya menghabiskan dua  malam untuk menginap di rumah jadi tidak masalah bukan?

Ceklekkkk.... Pintuku pun terbuka, ya aku sudah bisa menebak siapa lagi jika bukan digo.

"Sayang.... " Ucapnya, yang entah mengapa membuat pipiku memanas, dia selalu saja membuatku berdegup cepat jika memanggilku dengan panggilan itu.

"Ingat yaaa dua malam saja, aku takut kamu gak aman, aku takut kamu kenapa-napa disana, aku tuh khawatir tau gak? Mana aku gak bisa untuk pergi dari kastil pack karena para bedebah itu" ucapnya, tuhkan betapa posesifnya dia, bahkan ini sudah beberapa kali dia ucapkan. Aku hanya memberikan senyum terbaik untuknya sambil mengelus bahunya untuk menghilangkan kecemasannya.

"Aku kan hanya pulang ke rumahku, lagipun kamu juga sudah mengirim para warrior terbaikmu untuk mengawalku, jadi kamu tenang yaaa" jawabku sambil berdiri dan berjalan keluar kamar dan digo mengikutiku dari belakang.

"Sayang... " Lalu ia menarikku ke dalam pelukannya.

"Eheeemmm" yaampun orang tua digo dan anggota dark guardian melihatku semua, kak andre pun hanya terkekeh. Mati aku.

Ku cubit saja pinggangnya, sehingga dia mengaduh kesakitan, rasakan, siapa suruh membuatku malu seperti ini.

"Makanya go... Cepat tandai lili, agar dia tak malu lagi" ujar Alzier dengan cepat, sedangkan anggota dark guardian yang paling serius, Edgar, hanya melihat kami tanpa berkata apapun.

"Aku pulang dulu ya semuanyaa" ucapku sambil melambaikan tangan ke semuanya.

-000-

Akhirnya aku sampai juga di desa, tak ada yang berubah semuanya tampak sama seperti sebelum aku masuk ke Reux School.

Oiya sekarang aku sedang mengunjungi kaki bukit Sinai untuk melihat Lily-lilyku yang cantik, lihat bahkan bunga-bunga ini seperti menyambutku dengan mereka yang baru saja bermekaran dan aku mencoba untuk merebahkan diriku merasakan ketenangan dan kesejukan disini.

Aku terbangun dengan senja yang sudah menyapa... Oh bahkan aku tertidur disini, aku melihat sekeliling, para warrior tetap  menjagaku saat aku terlelap. Syukurlah.

Aku bergegas untuk pulang dan aku berjanji besok akan kembali kesini dan melukis bunga lily-ku.

Kendaraan yang dikendarai warrior bergerak sangat pelan, aku yang duduk dibelakang kemudian melihat kedepan, dengan kening berkerut aku berpikir sangat keras.

Ada apa sebenarnya?

Warga-warga disekitar sini mengapa keluar dari rumah mereka dan rumah mereka  porakporanda?

"Luna... Sepertinya ada sesuatu yang ganjil, bahkan disiaran radio dan televisi tidak ada berita apapun mengenai desa ini" ucap Alan salah satu warrior yang kuketahui namanya.

"Aku juga tak mengerti tapi bagaimana jika kita segera bergegas ke rumahku? Aku ingin melihat kondisi rumah" jawabku dengan cemas, bagaimana tidak cemas? Aku bahkan bingung dengan situasi ini.

Sepuluh menit kemudian kami tiba dirumahku, aku meminta warrior untuk menungguku di depan, aku tidak suka untuk beradu argumen disaat sekarang dan warrior pun menyetujuinya, lagipun jika nanti ada apa-apa aku bisa teriak atau memakai kekuatanku, bukan?

Aku membuka pintu kayu setelah memutar kunci yang berada dikantungku. Aku masuk dan mengecek segala sisi rumah dan tampak aman, kemudian aku membuka kamarku yang berada dilantai atas, aku masuk dan menyalakan lampu.

"Hallo Liliana Azalea... Senang bertemu denganmu kembali sayang" ucap suara dibelakangku ketika aku menengok ke belakang pandanganku pun mengabur dan semuanya gelap.

Praaaang...




Tbc.

[2] Mate is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang