11. Mate is Mine

2.8K 204 6
                                    

Kawasan barat daya kastil pack Elatior sedang tidak kondusif, pack ini terus digempur oleh Rogue dan juga para vampire yang bersekutu dengannya.

Dark guardian yang mendengar kawasan barat tidak kondusif pun langsung pergi meninggalkan area sekolah, bukan apa-apa Digo sebagai alpha dari pack pun merasa terganggu, bahkan sangat terganggu.

Lili yang melihat Digo dan tiga orang yang tergabung dalam dark guardian yang terburu-buru itupun, segera menyusul dari belakang tanpa sepengetahuan mereka.

Lili terus mengikuti mereka, hingga ia melihat dengan matanya sendiri bahwa Digo memiliki mata hitam legam saat dia marah bercampur emosi. Jujur itu sangat menakutkan.

Tapi entah mengapa Lili ingin melihat terus menerus pertempuran ini.

Sampai ada sesuatu yang ingin menghantam tubuhnya tapi justru di lindungi oleh sosok bertubuh tegap.

"Digooo" ucap Lili, Digo hanya melihat sekilas kearahnya lalu pergi meninggalkannya dan membawa sesuatu itu.

"Lili awaaaaaassss" seketika Lili melihat tepat kearah yang meneriakinya, dengan seketika tumbuhan yang ada di dekatnya berusaha untuk melindungi.

Lilipun selamat dari anak panah yang akan mengarah padanya.

Dengan kecepatan angin Digo berlari kearah Lili dan mereka berdua pergi dari sana, bukan lebih tepatnya, dark guardian pun pergi dari tempat itu karena musuhnya sudah habis, akibat kemarahan Digo kepada Rogue dan vampir terlaknat itu, yang dimana jumlah vampir itu hanya sedikit, lebih banyak kematian Rogue disana.

-000-

"Jadi sepertinya kekuatan yang tersegel ditubuh Lili mulai timbul, itu semua terlihat dari saat Rigue itu ingin melukai Lili dan kekuatannya lah penolongnya, jadi bagaimana sekarang" tanya salah satu dark guardian, Edgar, dengan wajah yang selalu serius.

"Iya memang seperti itu seharusnya. Kita tidak bisa menutupi terlalu lama lagi, karena kekuatan Lendrava sangatlah besar dan bahkan kelas Lendrava memang diisi oleh klan peri" jawab Alzier , "Mengingat yang bisa membuka segel dan bisa melatihnya adalah Laura gue usulkan Lili secepatnya diajar oleh Laura".

-000-

Digo berjalan santai disekitar asrama, dia ingin sekali menghirup udara segar disore hari, tanpa sengaja dia berjalan kearah asrama putri.

Mata Digo melihat ada sosok gadis manisnya disana, seketika Digo tersenyum tipis, senyum yang jarang sekali orang lain melihatnya.

"Hai Lili" sapa Digo sambil menghampiri.

Lili yang kaget akan kedatangan Digo seketika berdiri dari duduknya, ia jadi teringat mata hitam itu sangat menyeramkan.

Belum sampai lima langkah Lili berjalan, tangannya dicekal oleh Digo.

"Mau kemana?" Tanya Digo sendu.

Lili menggeleng pelan. "Sekarang jawab jujur kamu sebenarnya SIAPA?" Kalimat terakhirnya sangat menekankan sebuah pertanyaan.

"Kalo lo mau tau gue siapa, ayo ikut gue" Digo menarik Lili dan mereka jalan kearah hutan.

"Lo mau tau siapa gue? Coba lo fikir gue itu apa"

"Lo vampir?" Tanya Lili dengan rasa ketakutannya.

"Cihhhh.... Makhluk hina itu" Digo tertawa mengejek.

"Terus lo apa??"

"Gue salah satu mitos yang kebenarannya memang ada" bisik Digo tepat dikuping Lili.

"Lalu?"

"Lo mau lihat? Tatap mata gue" seketika pupil mata Digo berubah dari warna coklat menjadi hitam keseluruhan. Lili mulai ketakutan dan mundur selangkah.

"Suttttttttt.... Gak usah takut sama gue" ucap Digo dan menarik tangan Lili mendekat dan tertawa terbahak-bahak, saat itu pula Digo berubah ke wujud serigalanya.

Lili yang awalnya semakin mundur, ketika melihat perubahan Digo mendadak maju selangkah, dia teringat kejadian lalu.

"Jadi? Kamu?" Ucap Lili terhenti.

"Yes mate...." Ucap serigala itu.

Lili kemudian memegang moncongnya, jadi Digo warewolf?

Kemudian Digo kembali ke wujud manusianya.

"Bagaimana apa kau sudah tau kebenarannya gue siapa?" Tanya Digo dengan suara sendunya. dan Lili hanya mengangguk.

"Aku gak bisa bilang apa-apa, tapi ya sekarang aku sudah tahu semuanya" ucap Lili.

"Sekarang lo udah tau gue siapa dan gue minta jangan tinggalin gue Li" ujar Digo sambil memegang tangan Lili dan Lili hanya mengganggukan kepalanya saja tanpa tahu harus berkata apa lagi.



Tbc.

[2] Mate is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang