Lili melihat ke sekeliling tempat. Tempat ini indah, sejuk, dan ah sangat menenangkan. Lili berusaha untuk menarik nafas sedalam-dalamnya, ia seakan lupa kapan terakhir kali merasakan kesejukan dan ketenangan semacam ini. Seakan ia mencoba melupakan kejadian yang sudah banyak ia lewati.
Akan tetapi mengapa saat dirinya sampai di tempat ini tidak ada siapapun? Itu yang menjadi pertanyaan dibenaknya. Tidak-tidak Lili menggelengkan kepalanya, mencoba untuk berpikir jernih. Ia percaya Harry, tidak mungkin Harry membuat sesuatu hal yang tidak baik kepada dirinya. Lagipula jika ada sesuatu hal dia mampu kok untuk menjaga dirinya, lihatlah sekelilingnya terdapat tanaman dan tidak ada sihir disini.
Lili mencoba merebahkan dirinya diatas kursi santai yang mengarah kepada laut dan bukit, sesekali ia juga bersenandung sampai akhirnya ia jatuh ke alam mimpi.
-000-
Digo sampai juga ditempat yang sudah Luther sampaikan tadi. Perjalanan dari menara ke tempat ini memakan waktu yang lumayan lama. Lihatlah langit sudah berubah menjadi senja kembali. Digo mengendarkan pandangan ke sekelilingnya dimana matenya berada? Digo bahkan memutari villa ini mencari matenya.
Sampai akhirnya melihat siluet seseorang sedang tertidur diatas kursi santai. Digo jalan perlahan menghampiri siluet tersebut. Sampai di dekat kursi santai itu Digo tersenyum. Bahkan ia mengelus anak-anak rambut yang menutupi sebagian wajah matenya.
She is my mina, she is my mate.
Digo bersumpah tidak akan lengah lagi dalam menjaga matenya. Ia angkat perlahan tubuh matenya dan membaringkannya di ranjang yang terdapat di dalam salah satu kamar di dalam villa.
Kemudian Digo juga ikutan jatuh tertidur setelah memastikan Lili sudah tertidur dalam posisi yang tepat, ia juga memeluk matenya.
-000-
Aku bangun terlebih dahulu dari tidurku yang hmmm.... lumayan lama dan aku melihat dari jendela ternyata hari sudah mulai pagi kembali. ternyata aku juga sudah berada di dalam kamar. "Tapi siapa yang membawaku masuk?" Itu adalah pertanyaan pertama yang terlintas di dalam benakku.
Kemudian aku melihat ke arah belakang tubuhku, karena aku tidur menyamping dan hei... Tangan siapa yang melingkar di perutku? Aku takut jika orang di belakangku ini adalah Lucas. Aku memutar badan secara perlahan dan aku melihat ternyata orang itu adalah Digo. Mateku.Aku melihat dia masih menggunakan jubah pack Elatior dan sebuah Bros dark guardian. Tampan sekali dia batinku. Aku meneguk nafas susah payah. Kemudian aku menggerakkan tanganku menyusuri seluruh wajahnya, alisnya yang lebat, aku menyusuri pipinya yang agak chubby, kemudian bibirnya yang agak tipis.
Tanpa disadari Lili, Digo ternyata sudah terbangun karena terusik oleh belaian tangan di wajah Digo. Digo tersenyum.
"Selamat pagi mate" ucap Digo dengan suara serak khas bangun tidur. Sambil mencium bibir matenya.
Lili yang di cium hanya merona dan malu karena sadar dirinya-lah yang membuat Digo terbangun.
Kemudian Lili bangun dari tempat tidur dan berjalan ke arah balkon untuk menghirup udara pagi hari yang menyejukkan. Akan tetapi, sebuah tangan melingkar kembali ditangannya.
"Mate ayo menikah dan menjadi lunaku" ucap Digo tiba-tiba mengagetkan Lili yang sedang memejamkan mata.
"Tapi aku masih sekolah kan?" Jawab Lili.
"Kamu tinggal tingkat akhir saja kan? Aku saja sudah lulus satu tahun silam" jawab Digo sambil menggenggam tangan Lili.
"Yaampun aku berasa sudah hilang berabad-abad lamanya" jawab Lili sambil mengerucutkan bibirnya.
Digo hanya tertawa melihat matenya yang sangat menggemaskan. Tanpa di sangka wajah mereka semakin mendekat dan akhirnya mereka saling menyatukan bibirnya mereguk rasa. Mereka sangat menginginkan satu dengan yang lainnya dan dari ciuman itu terasa saling merindukan satu dengan yang lainnya.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Mate is Mine
Hombres Lobo(Complete) Aku adalah Liliana Azalea, panggil aku Lili, aku hanyalah gadis biasa yang tinggal bersama kak Andre Azalea, kakak angkat ku di perbatasan desa. Hobiku adalah melukis dan aku sangat mencintai Bunga Lily tentunya karena seperti namaku...