/prǒloɡ/

1.7K 101 12
                                    

Jam menunjukkan pukul setengah empat pagi, suasana masih sepi dan gelap mengingat lampu rumah gue sudah dimatikan. Seperti biasa, gue memarkirkan mobil inova silver di depan rumah dan dengan sangat perlahan gue mencoba untuk membuka pagar kuning rumah gue dengan usaha lebih agar tidak membangunkan orang-orang yang sedang tertidur di rumah gue.

Sepasang sepatu gue lepaskan di depan teras rumah. Kata siapa nongkrong itu enggak ada gunanya? Orang-orang yang berpikiran seperti ini pasti tidak mempunyai masa muda yang menyenangkan pikir gue yang baru saja melanggar janji gue ke nyokap agar tidak pulang pagi lagi untuk yang ke 3 kalinya di minggu ini. Namun ada sesuatu yang aneh ketika gue memasuki rumah - Rumah gue yang biasanya gelap gulita, masih terang benderang saat gue menelusuri lorong rumah gue.

"Vincent, sekarang sudah jam berapa?" gue di kagetkan oleh suara yang tidak asing di telinga gue. Nyokap.

"Kamu sadar gak sih kalau kamu masih punya orang tua? Ngapain aja kamu sampai semalam ini?" tanya nyokap lagi.

"Iya aku salah, besok enggak bakal aku ulangin lagi," bales gue. Ini adalah kali kesekian gue kepergok pulang subuh oleh nyokap gue. Sebelumnya, nyokap juga memberikan pertanyaan yang serupa untuk gue, dan belajar dari pengalaman, percuma menjelaskan alasan gue nongkrong sampe malem ke nyokap, sebagus apapun alasannya nyokap gak bakal terima.

"Kamu sudah makan? Kalau belum ada makanan di meja. Jangan lupa kunci pintunya... dan ingat Vincent, ini yang terakhir kalinya kamu pulang jam segini, gak ada lagi pulang subuh!" kata nyokap sambil masuk ke kamar untuk tidur, malam itu nyokap gak seganas biasanya, dan bokap sedang tertidur. Gue yakin nyokap pasti ngantuk banget waktu nungguin gue pulang sampai jam segini.

Saat itu gue sedang menjalankan kuliah semester 2, dan baru saja pulang nongkrong. Untuk kesekian kalinya lagi, gue dilarang untuk nongkrong sampai malem.

Selesai kena marah, gue memasuki kamar tidur dan sekarang gue memutuskan untuk beristirahat- hanya tubuh gue yang beristirahat; malam itu otak gue dipenuhi dengan banyak sekali pemikiran yang sangat absurd.

Pernakah kalian merasa sebagai satu-satunya orang di dunia yang mempunyai suatu pemikiran yang berbeda dengan yang lain? gue... sering. Pemikiran seperti hidup ini ada untuk gue, dan gue adalah tokoh utama dan orang lain adalah NPC seperti dalam game online, lalu pemikiran seperti alangkah menyenangkannya jika gue bisa tertidur dengan air sebagai kasur gue, dan hal absurd lainnya.

Tetapi malam itu pemikiran gue hanya satu... bagaimana cara meyakinkan nyokap gue bahwa selama ini kegiatan nongkrong yang gue lakukan itu bermanfaat, dan satu-satunya cara yang hanya terpikirkan oleh gue adalah... gue akan benar-benar menjadi penulis dan menceritakan seluruh kenikmatan yang ada ketika gue nongkrong dengan temen-temen gue.

Selamat menikmati...

The Pisbak [SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang