8 - Medusa

52 14 0
                                    

Gedung Big Hit, agensi kecil yang telah menampungku hampir 2 tahun ini masih sama, ruangan sempit tempat kami berkarya ini benar-benar telah membuat banyak perubahan.

Aku bahkan mampu melihat perkembangan member dalam menari, bernyanyi atau bahkan membuat lagu-nya sendiri.

Namjoon, leader yang bertanggung jawab dan dianugrahi kecerdasan yang luar biasa, pemikirannya yang tidak masuk akal kadang sering membuatku geleng-geleng kepala. Ya, walau aku tidak pernah mengakuinya secara langsung. Ia sering sekali merusak benda yang dipegang dan itu alasan kenapa ia di sebut God of Destruction.

Jin, member tertua yang paling suka makan, ia sering bersikap seperti anak kecil, dan aku sedikit terganggu.Ia bahkan tidak bisa menari, yah mungkin sama dengan sang leader, atau bahkan denganku.

Hoseok, setahuku ialah member yang paling ceria dan membuat semua keadaan kembali netral ketika ada masalah, ya walau aku sempat tidak menyukainya, tapi ia baik hanya caranya memperlakukan diriku yang masih sulit kuterima.

Jimin, aku sangat membenci-nya, karena setiap kali ia memperlihatkan perut-nya semua wanita pasti akan berteriak, dan ia senang sekali melakukannya. Setahuku dulu dia itu gemuk dan suka sekali makan, namun ada fase dia lelah dengan fisiknya, dan ia melakukan diet ketat, bahkan dia tak memakan apapun selama seharian dan membuatnya sering pingsan karena kehabisan energi. Tak bisa dipungkiri, hasil tak pernah mengkhianati usaha.

Taehyung, siapa yang tak mengenalnya? ketampananya sudah tak bisa diragukan, dia pandai menari dan menarik perhatian kaum hawa, bisa dibilang, ia memiliki fans paling banyak diantara member bts yang lain.

Dan Jungkook, Golden maknae, aku cemburu padanya karna diusianya yang terbilang muda, tapi sudah bisa melakukan banyak hal, wajah tampan, bisa menari, suaranya merdu, ia bahkan bisa melakukan rap. Kurang apa coba? Muda berbakat.

Merekalah orang-orang yang setiap harinya aku lihat, kadang aku bosan jika harus melihat-nya tapi, aku juga tahu mereka merasakan juga apa yang aku rasakan haha. Mungkin oleh sebab itu mengapa Bang Shi Hyuk, pemimpin agensi Big Hit Entertainment memberikan waktu 3 hari untuk berlibur.

Bagiku, tidak ada liburan yang lebih indah daripada menemui-nya. Aku tak pernah bosan walau harus membicarakan hal yang itu-itu saja. Aku bahkan sering mencatat apa yang kukatakan padanya, mungkin itu akan berguna kelak.

"Apa yang kau lakukan  Yoon?" Tanya Namjoon yang baru keluar dari gedung Big Hit.

"Aku tak melakukan apapun."

"Really? Aku bisa membaca pikiranmu, apa kau memikirkan Yura?"

Aku menggaruk tengkuk-ku. "Tebakanmu selalu tepat."

"Mungkin itu alasan kenapa aku dijadikan leader haha." Candanya, dan aku hanya diam melihatnya, aneh, memang orang yang aneh.

"Kau harus mengajaknya ketempat yang belum pernah kalian kunjungi."

"Yah aku tahu."

"Mungkin kau harus mengajaknya ke-kedai yang baru saja diresmikan disekitar sini, aku akan memberi alamatnya padamu."

"Terserah."

...

Sorenya, aku benar-benar membawa Yura ketempat yang Namjoon tunjukan, ia bilang bahwa walaupun tempat itu baru,tapi sudah dapat menarik banyak pelanggan dalam waktu singkat bahkan ia sering melihat pelayan sedikit kewalahan, aku semakin tertarik.

"Kenapa berhenti disini?" Tanya Yura, saat aku memarkirkan mobil hasil kerja kerasku pada tempat yang disediakan.

"Aku hanya ingin melihat tempat itu." Tunjukku pada tempat yang memang terbilang ramai.

"Aku tidak haus, bagaimana jika kita ketempat lain?"

"Kenapa? Apa kau tak mau mengantarku?"

"Apa harus kopi? Tidakkah kau lihat, disana banyak orang, bagaimana jika ada seorang army?"

"Entah, aku hanya penasaran, apa yang spesial dari tempat itu, sampai-sampai banyak yang mengunjunginya, bukankah banyak yang menjual hal serupa dengan tempat disana, atau karena baru buka jari masih banyak promo? Dan untuk army aku cukup tersenyum, mereka tak mungkin bersikap kasar."

"Tapi tidakkah kau melihat simbolnya yang seperti medusa itu?" Gelagatnya selalu mencari alasan.

"Lalu?"

"Aku tak suka, kita cari tempat lain saja."

"Apa kau tahu?" Tanyaku, ia hanya mengangkat dagunya dan berekspresi 'apa?'

"Medusa itu dulunya sangat cantik, mungkin jika aku hidup dijamannya, aku akan mengidam-idamkan ia." Ucapku terus terang. "Kenapa kau takut? Itu hanya ada di sejarah mitologi Yunani kuno."

"Sebenarnya aku hanya khawatir denganmu, mengertilah."

Caramu memperlakukanku, aku suka itu.

The Last (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang