16 - Kiss me

39 12 3
                                    

Hari berikutnya, member bts berkumpul merayakan penghargaan yang telah diperoleh. Tidak lama, setelahnya kami bekerja lagi, membuat lagu, melatih gerakan baru. Kami tak pernah ingin membuang waktu sedikitpun hanya untuk bersenang-senang, begitulah sekiranya prinsip bangtan.

Aku sempat merasa bersalah, pasalnya mereka mencariku saat acara berakhir. Mereka khawatir aku kenapa-napa, karena aku terlihat aneh dari hari biasanya, mereka bilang aku seperti orang depresi.

Sorenya,  sebuah pesan masuk dari Yura, Ia bilang tanggal pernikahannya telah ditetapkan, dan itu akan berlangsung 1,5 bulan dari sekarang. Aku tergagap, semakin sedikit waktuku untuk bersamanya. Dan saat itu juga aku pamit untuk keluar, dan dengan berat hati bang Sih Hyuk mengizinkan.

Aku menemuinya ditaman kota, lalu kuajak ia kerumahku, tidak ada orang, hanya berdua. Setelah meninggalkan orang tuaku, aku kembali pulang kerumah dimana ada ayah dan ibuku, mereka terlihat senang.

Aku mengatakan pada ibuku bahwa aku akan menjadi idol, seorang idol rapper dengan grup bernama Bangtan Soenyondan, dibawah naungan Big Hit Entertainment.

Ia marah, ia tak pernah suka aku menjadi idol rapper, aku tak pernah mengunjungi nya sekarang. Dan menetap di rumah kecil yang kubeli.

"Aku akan menikah." Itulah yang dikatakan Yura sesampai dirumahku, ia tetlihat gelisah.  "Mungkin hubungan kita akan berakhir sampai disini, maafkan aku Yoon."

"Aku tak pernah berfikir kita akan berakhir, anak itu akan menyelamatkan hubungan kita."

"Maksudmu?"

"Bilang saja pada mereka bahwa kau hamil, mereka takkan menerimamu, dengan itu kita bisa bersama."

"Lalu ibuku? Apa aku akan tega membuat harapannya memiliki menantu kaya raya kandas? Aku tak setega itu Yoon."

Aku tercenung, lelaki kaya raya? Aku jauh dari kata itu.

"Haruskah orang itu -lelaki yang akan menjadi suami yura- kenapa tidak aku? Aku akan mengusahakan agar ibumu mau menerimaku." Aku memohon dihadapan seorang wanita, tidak buruk.

"Apa yang bisa kau lakukan untuk mengesankan ibuku?"

"Sesuatu yang tak pernah dibayangkan dunia."

Yura bertanya-tanya, apa yang sebenarnya akan kulakukan, dan sejujurnya aku sendiri tak tahu apa yang akan terjadi setelah ini, aku tak tahu apa yang akan kulakukan, dan dengan seenaknya aku bilang aku akan membuat ibunya terkesan.

Aku mendekat, wajahnya terlihat sangat jelas, ia terkejut ketika wajahku sedikit lagi menyentuh wajahnya.

"Apa yang kau lakukan Yoon?" Tanyanya gugup.

Aku hanya diam, dan semakin mendekat kepada wajahnya, aku bisa merasakan bibirku menyentuh bibirnya.

Yura terkejut, ia menjauhkan tubuhku darinya.


Aku kesal tentu saja. Ia memandangku dengan tatapan mata yang tak bisa ku jabarkan.

"kiss me, maybe this will be the last time and please don't bite," ucapnya tiba-tiba.

"That's not last."

Aku bisa merasakan sentuhan lembut itu. Jangan pernah berfikir bahwa kami melakukan hal yang lebih jauh dari ini. Aku tak mungkin membiarkannya merasa rendah.

...

Setelah mengantarnya pulang, aku mulai berfikir, hal apa yang bisa aku lakukan untuk menebusnya dari CEO itu, aku akan bekerja keras setelah ini, membuat nyonya Park terkagum-kagum, setelahnya akhir bahagia itu tak kan abu-abu.

Jalanan kota tampak lenggang, aku mampir sebentar di mini market, membeli stok camilan untuk dirumah.

Ketika ingin keluar, tidak sengaja aku menabrak seorang gadis dan mengeluh, gadis itu terus menatapku takjub. Setidaknya itu yang kutangkap dari sorot matanya.

"Suga, apa kau suga?" Tanyanya pelan, ia terlihat gugup.

Karena ia telah mengenaliku, maka aku mengajaknya menjauh dari tempat itu, sangat beresiko jika orang lain ikut mengenaliku.

"Maaf, aku membawamu."

"Tak apa, aku tahu maksudmu." Gadis itu mengeluarkan sesuatu dari tasnya. "Aku sangat mengidolakan bangtan, aku ingin melihat kalian disini." Tunjuknya pada selembar kertas.

Sebuah jalan, aku menemukannya.

The Last (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang