*Happy Reading
Beby baru saja memarkirkan motor kesayangannya di parkiran ketika Dila melambaikan tangannya dari arah balkon lantai 2 kampus mereka. Beby pun ikut malambaikan tangan sambil melempar senyum tipis lalu dengan santai berjalan menuju kelasnya yang ada di lantai 2.
"Eh itu Beby kan.."
"Ihh manis banget sih..."
"Sok banget tuh adek tingkat!"
"Beby, mau dong jadi pacar kamu.."Begitulah sedikit sapaan yang biasa dia dapatkan ketika memasuki lobby kampus hampir setiap harinya.
Dia sudah dilantai 2, tapi belum sempat Dila bertanya, dosen sudah terlihat sedang berjalan di belakang Beby, maka mereka pun langsung masuk ke kelas dan belajar kembali seperti biasa.
"Alright, who's gonna be the first to present?" dosen bertanya ketika sudah memulai kelasnya. Lalu terlihat Dea menganggkat tangannya.
"Take your turn and please pay attention to her," lanjut bu dosen.
Yah hari ini Ms. Angel. Public Speaking Class. Dia suka sekali jika semua muridnya pandai berbicara di depan kelas. Katanya melatih diri agar terbiasa berbicara di publik nantinya. Memang sesuai dengan kelas yang diajarkannya. Dosen yang benar2 straight to the point kalo kata Beby, soalnya dia jarang masuk ke kelas tapi sekalinya ngasih tugas pasti langsung disuruh presentasi.
Terlihat mahasiswa lainnya sedang fokus memperhatikan apa yang disampaikan oleh Dea. Kenapa begitu perhatian? Karna biasanya Ms. Angel akan bertanya pada yang lain apa yang sedang dipresentasikan oleh Dea dengan pertanyaan random tentunya yang boleh dibilang cukup membuat mahasiswa dikelas ini gugup ketika berada di kelas Ms. Angel seperti saat ini. Dea sudah selesai lalu Ms. Angel mulai menyapu pandangannya ke tiap pasang mata yang ada di kelas, saat2 seperti ini sangat membuat semuanya tegang.
Terlihat beberapa yang sepertinya kesulitan menelan ludah ataupun menarik nafasnya. "Alright class, miss Dea is talking about fashion. Now, Bella. How do you describe that the clothes we wear define our identity?" tanya Ms. Angel.
"Well, I think we could see someone's identity by seeing what they wear. For example let see Beby. She likes wearing shirt and trouser. It's simple and it must be comfortable for her. It's just like herself. Beby is calm but also dangerous in one condition," jawab Bella santai yang justru mengundang banyak pasang mata menatapnya saat itu.
Jelas saja, Bella yang selama ini lebih banyak diam tiba2 berkata seperti itu tentang Beby seolah dia telah mengenal Beby sejak lama.
"Good answer. Now.."
Teng... Teng... Teng...
"Huh.." seketika nafas lega dari semua penghuni kelas berhamburan keluar. Tampak sekali wajah lega mereka setelah mendengar bunyi bel barusan.
"Alright, class dismissed. See you on Friday." Ms. Angel berlalu setelah menutup kelasnya.
Seketika kelas menjadi gaduh seperti biasa ada yang sudah keluar kelas ada juga yang melanjutkan gosip mereka yang belum selesai dibahas.
"Beb, kok si Bella bisa ngomongin kamu kayak gitu ya?" Dila berbisik pelan begitu dosen keluar kelas.
"Aku gak tau Dila. Jangan mulai deh, kamu kayaknya sensi banget sama dia?" jawab Beby malas menatap Dila.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Chooses You
Teen Fiction#11 - Yuri rank May '18 #44 - friend on early August' 18 Cerita kali ini akan disajikan sedikit berbeda.. Cerita kelima.. Semoga suka... Aku buat mature content ya, soalnya ada banyak kata2 sedikit kasar saat adegan action. Tapi tenang aja, adegan...