*Happy Reading
Tampak lima sekawan ditambah Paris dan Jane sedang bersiap untuk kepulangan Beby dari rumah sakit. Ayah dan Ibu Beby juga sudah datang semalam ketika Bella sudah terlelap.
"Yah, bagaimana kata Dokter?" tanya Paris begitu melihat ayah Beby kembali ke ruangan setelah tadi dipanggil ke ruangan dokter.
"Gak ada yang perlu dikhawatirkan, dia hanya butuh istirahat dan tidak boleh banyak berjalan dulu. Jadi untuk sementara waktu harus pake kursi roda," balas Ayah sambil menepuk pundak Paris.
Paris tersenyum lega lalu mengambil alih kursi roda yang tadi dibawa ayah. "Sudah boleh pulang sekarang kan, Yah?" tanya Paris lagi sambil mendekati kasur Beby.
Ayah mengangguk senang. Yang lain pun bersorak gembira lalu mulai berjalan mengikuti Beby dari belakang. Paris yang mendorong kursi roda Beby sampai parkiran. Lalu kembali membopong Beby masuk ke mobil Ayah.
"Yah, biar aku aja yang nyetir. Motorku biar ditinggal disini dulu nanti ada yang ambil," kata Paris begitu melihat Ayah hendak masuk ke pintu dibalik kemudi. Ayah hanya mengangguk lalu berjalan memutari mobil untuk duduk di sebelah kemudi. Ibu duduk di belakang menemani Beby.
Dan yang lain menaiki mobilnya masing2. Jane membawa mobilnya sendiri ketika kesini tadi. Jadi arakan cukup ramai, mobil Ayah paling depan, di belakang ada mobil Jane yang duduk bersama Bella lalu Dea Kiki seperti biasa dan Dila sendiri. Mereka berjalan beriringan seolah sedang mengawal seorang pejabat negara.
Sekarang mereka sudah sampai dirumah Beby. Dan Paris membawa Beby sampai depan pintu baru mendudukkannya ketika sudah di dalam rumah. Yang lain ikut masuk dan duduk di ruang tamu.
"Yah, aku mau ke kamar aja," ucap Beby sambil mencoba mendorong kursi rodanya sendiri.
"Untuk sementara kamar kamu di bawah dulu ya, sayang. Soalnya kamu kan gak bisa naik pake kursi itu. Tadi ibu sudah minta mbok Sumi untuk bersihin kamar itu," jawab Ibu lembut sambil mengecup pucuk kepala Beby sedetik lalu mendorong Beby menuju kamar tamu.
"Kalian temani Beby saja. Biarkan Paris sama Ayah," kata Ayah pada keenam cewe kece sahabat anaknya. Mereka langsung mengangguk patuh lalu berjalan mengikuti Ibu dan Beby.
"Ibu tinggal dulu ya sayang, nanti kalo butuh apa2 panggil ibu saja," ujar ibu sambil mengelus lembut rambut Beby dan kembali mencium pucuk kepalanya kali ini cukup lama.
Terdengar helaan nafas berat setelah melakukan itu dari Ibu. Ibu menangkup pipinya kemudian tersenyum getir seraya menguatkan anaknya. Beby hanya mampu membalas senyum getir ibu tak kalah lirih. Lalu ibu pun pamit pada keenamnya.
Beby POV
"Beby, gimana?" Kiki duduk dekat kursi roda ku sedangkan yang lain berpencar. Ada yang duduk di sofa, ada juga yang duduk di kasur. Aku menatap kelimanya dengan perasaan haru sekaligus sakit karna harus melihat para sahabatku sedih akan keadaanku sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Chooses You
Teen Fiction#11 - Yuri rank May '18 #44 - friend on early August' 18 Cerita kali ini akan disajikan sedikit berbeda.. Cerita kelima.. Semoga suka... Aku buat mature content ya, soalnya ada banyak kata2 sedikit kasar saat adegan action. Tapi tenang aja, adegan...