#26

2.3K 167 8
                                    

*Happy Reading

Bella POV
"Jadi begini.." mamaku mulai bercerita ketika kami semuanya sudah duduk di ruang tengah.

Mama mengehela nafas panjang lebih dulu, sepertinya apa yang akan diceritakannya cukup berat. "Jadi Rossa memang sepupu Paris dan Paris memang anak mama, Sayang." mamaku mengelus lembut rambutku.

Jujur saja aku terkejut artinya Paris adalah saudara tiriku? Kulihat Beby, Kiki, Jane, Dea dan Dila melongo tak percaya dengan apa yang barusaja mereka dengar. Bahkan aku sendiri pun tak percaya dengan kenyataan ini.

"Lalu, Paris adalah saudara tiriku, Ma?" mama tampak diam dan menggeleng pelan. Aku makin bingung dengan sikap mama saat ini.

Semua pun menatap mama menunggu jawaban. "Paris adalah.." lagi2 mama menghela nafas berat.

"Aku adalah kakak kamu, Bella." Paris tiba2 muncul setelah tadi menemani tamu dan sepertinya sebagian tamu sudah pulang.
Suara gaduh musik yang dimainkan DJ masih terdegar walau tak segaduh di sebelah sana.

"Apa?" semua tampak tersentak dengan mata melotot sempurna dan mulut terbuka. Aku benar2 tak percaya atas kenyataan yang barusaja aku dengar sekali lagi.

"Ris.." mama juga tampak terkejut setelah Paris masuk dan berdiri mematung menatap kami semua.

"Mama?" aku meraih tangan mama dengan tatapan memohon.

Mama hanya mengangguk lemah. Paris duduk di sebelah mama dan mengecup lembut pipinya.

"Itu semua memang benar. Paris adalah kakak kandung kamu. Dan aku adalah sepupunya. Jadi secara tidak langsung aku juga adalah sepupumu. Dan urusan cincin yang kalian maksud itu biarlah Paris yang menjawabnya." kali ini Oca berkata tegas dengan tatapan teduh padaku. Kami pun beralih menatap Paris.

"Aku memang kakak kandung kamu. Kita berpisah saat kamu masih sangat kecil. Aku ikut mama, dan kamu sama papa. Kamu tidak sadar nama belakangku? Paris Aditya Kusuma. Kusuma adalah nama keluarga besar kita dan aku adalah salah satu keturunannya," kata Paris tak kalah tegas.

Oh no, aku memang tidak menyadari itu ketika pertama kali berkenalan dengannya.
"Jadi dia kakak ku?" batinku masih penuh keraguan.

Aku bingung, jujur saja saat ini suasananya sangat canggung. Aku bahkan tak pernah menyangka jika aku memiliki saudara kandung seorang laki2. Padahal selama ini papa tak pernah sama sekali mengungkit masalah ini. Aku masih diam mematung dengan benak dipenuhi perasaan campur aduk.

"Mama.." aku memeluk mamaku dan menangis dalam dekapan hangatnya yang sudah sangat aku rindukan. Aku pun menatap Paris dan dia tersenyum senang.

"Kenapa kamu tidak pernah cerita kalo Bella adikmu, Ris?" tanya Jane yang membuat mamaku menghentikan elusan lembutnya pada rambutku.

My Heart Chooses YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang