#8

3.8K 250 12
                                    

*Happy Reading

__________

Sunday Morning
Seperti biasanya jika sedang libur begini Beby selalu melatih fisiknya. Bukan apa2 ia hanya ingin staminanya terus oke. Ia sudah di salah satu ruang yang ada di rumahnya. Bisa dibilang, ini adalah ruangan olahraga mini miliknya karna terdapat beberapa alat olahraga yang biasa dipakai di tempat2 fitnes walaupun tak selengkap disana.

Setidaknya ada Treadmill, Static bicycle, Eliptical machine, Swiss ball, Samsak, Astar cyber, Tali skipping and Punch mitt yang biasa digunakan ayahnya jika Beby sedang melatih pukulannya. Yah, memang ayahnya yang suka menemani Beby latihan karna Beby menjadi anak Tunggal setelah kepergian kk tercintanya Boby.

Beby memulai latihannya dengan Treadmill, setidaknya ia harus penanasan lebih dulu sebelum masuk ke latihan inti. Setelah kurang lebih dua puluh menit dengan kecepatan sedang, ia berjalan menuju arena tinjunya. Ia mengambil Tali skipping dan mulai melompat2 teratur. Nafasnya terdengar mulai memburu, peluh pun sudah mulai membanjiri tubuh. Tapi Beby tampak bersemangat dengan hal itu.

Setelah selesai melompat, ia meregangkan otot2 tubuhnya dan mengambil minum yang tadi sudah dibawanya. Dirasa cukup, ia lalu mulai memakai sarung tinju tipis miliknya dan mulai mendekati Samsak.

Bugh.. Bugh.. Bugh..

Begitulah kira2 pukulan demi pukulan yang dilayangkannya pada samsak yang bertubuh gempal itu. Lalu ia menuju Astar cyber, ia ingin melatih kecepatan tinjunya juga. Nafasnya semakin ngos2an tapi ia masih bisa mengaturnya dengan baik.

"Pagi, anak ayah yang makin cantik. Maaf ya ayah kesiangan." Ayah tiba2 muncul ketika tadi Beby fokus pada Astar cyber nya. Ia menoleh lalu mengangguk. Ayah kemudian berlari sebentar di Treadmill sebagai pemanasan. Lalu mendekati Beby yang sekarang sudah duduk dengan kaki diluruskan sambil menegak air minumnya.

"Udah siap?" tanya Ayah sambil berdiri dekat Beby dan Beby mengangguk lagi. Beby berdiri lalu mereka sedikit menuju space yang cukup luas untuk berlatih berdua. Ayah sudah menggunakan Punch mitt nya.

"Ayok mulai," aba2 Ayah dengan menganggkat Punch mitt nya sebelah kanan. Mata Beby fokus melihat benda yang mirip bantal yang ada ditangan ayahnya itu.

Bugh.. Bugh..

Beby memukul benda tersebut kiri dan kanan bergantian beberapa kali mengikuti gerakan yang ayah arahkan lalu ia juga menggunakan kakinya untuk menendang.

Praakkk

Ditutup dengan tendangan serong juga berbalik dan berhasil dengan sempurna. Senyum Ayah mengembang, ia pun ikut puas dengan latihannya. Beberapa kali mereka mengulangi gerakan yang sama agar lebih sempurna.

"Hah.. Hah.. Hah.." nafas Beby tersengal, Ayah pun begitu lalu mereka melepaskan atributnya dan mulai berdiri untuk stretching akhir sebelum menyudahi latihan pagi ini.

Latihan selesai. Mereka berdua menuju taman belakang untuk sekedar duduk santai dan mendinginkan tubuh sebelum mandi dan melanjutkan aktivitas lain. Terlihat mbok Sumi sudah membawakan minuman hangat untuk keduanya.

Beby POV
"Silahkan Tuan, Non minumnya. Seperti biasa coffee latte untuk Tuan dan green tea latte untuk Non." ia meletakkan minuman ke meja bundar yang ada ditengah kami.

My Heart Chooses YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang