Seoyeon dan Jisung berjalan beriringan di sepanjang koridor menuju kantin. Sepanjang perjalanan, mereka mengobrol layaknya sepasang kekasih biasa. Padahal, mereka sibuk dengan pikiran mereka masing masing.
Sung, kenapa lo jadi overprotektif?, kalimat itu terus terngiang ngiang di pikiran Seoyeon. Sedangkan Jisung sendiri masih kepikiran dengan omongan Nyonya Boa dua minggu yang lalu.
Sesampainya di kantin, mereka berdua pun segera memesan nasi goreng dan duduk di salah satu bangku kosong. Ketika tengah asik menikmati sepiring nasi goreng masing masing, Seoyeon pun memanfaatkan waktu tersebut untuk bertanya pada Jisung.
"Sung," panggil Seoyeon.
"Hmm?" tanya Jisung dengan keadaan mulutnya dipenuhi oleh nasi goreng.
"Gue mau nanya, boleh gak?" tanya Seoyeon dengan sangat hati hati.
"Silahkan. Apaan emangnya?" tanya Jisung sembari menatap mata Seoyeon dengan teduh, membuat Seoyeon harus menetralisirkan jantungnya untuk kesekian kalinya.
"A-ah, itu-" belum sempat Seoyeon menyelesaikan kalimatnya, ponsel milik Jisung berbunyi tanda ada panggilan masuk.
Demi menghargai Seoyeon, Jisung pun menahan dirinya untuk tidak mengangkat panggilan tersebut.
"Eh? Kenapa gak di angkat?" tanya Seoyeon.
"Gapapa. Udah, sok lanjutin lo mau nanya apa tadi?" Jisung menggeleng sembari tersenyum dengan manis.
"Gue mau nanya, kenapa sejak kita-"
"WOI, JISUNG AURELLIO BASTIAAN! GUE CARIIN TERNYATA DISINI YA LO!" Felix tiba tiba datang menghampiri Jisung dan Seoyeon.
Namun, yang menatap felix tidak hanya mereka berdua, melainkan sepenjuru kantin. Iya, sekeras itu Felix berteriak.
Jisung menatap Felix dengan kesal sedangkan Seoyeon hanya bisa tersenyum tipis sembari menyapa Felix.
"Lo gue telpon kenapa gak diangkat, sih?!" omel Felix pada Jisung.
"Suka suka dong?!" balas Jisung sewot.
"Itu, lo dipanggil ada rapat ketua kelas di aula, Babi!"
"Wah? Alig, alig. Yeon, gue duluan ya! Felix, lo jagain si Seoyeon!" Jisung segera berlari secepat kilat menuju aula, meninggalkan Seoyeon dan Felix berdua.
Felix dan Seoyeon saling pandang. Seoyeon mempoutkan bibirnya sedikit kesal, sedangkan Felix mengangkat kedua bahunya masa bodo sebelum akhirnya duduk didepan Seoyeon, menggantikan posisi Jisung sebelumnya.
"Sung, gue abisin nasi goreng lo, ya?" tanya Felix.
"Iya. Silahkan, Felix Faniswara si ganteng." ucap Felix sembari meniru suara Jisung.
Seoyeon yang dasarnya memang receh pun tertawa, membuat Delix otomatis ikut tertawa. Berakhirlah mereka berdua mengobrol bersama. Lebih tepatnya, Felix mengumbar aib Jisung pada Seoyeon. Dasar, Felix.
seoyeon odelina
sung, hari ini gue dijemput abang yaa|
read 15.00 a.mBaru saja Jisung hendak mengirim pesan pada Seoyeon untuk mengajaknya pulang bersama, gadis itu memberitahunya bahwa dia akan pulang bersama abangnya.
Bukan apa apa, masalahnya ia merasa tidak enak dengan Seoyeon di kantin tadi.
"Udah woi, gak usah galau elah! Waktu lo rapat si Seoyeon baik baik aja kok. Yuk, mending main ke rumah gue, bre!" ajak Felix.
"Oke deh," ucap Jisung pasrah.
"Ada konsumsi gak?" tanya Hyunjin pada Felix.
"PASTI LAH! GUE UDAH MINTA NYOKAP MASAKIN YANG ENAK!"
"Gue gak ikut, sori," ucap Seungmin tiba tiba.
"Lah? Kenapa, lo? Ada les? Atau apa?" tanya Jisung.
"Gue gak enak badan, mau ke dokter bareng bunda," jawab Seungmin jujur.
"YEU, ANAK BUNDA LO!" ledek Hyunjin.
"Ya emang, kan? masa gue anak lo? Udah ya, gue duluan. Bunda gue udah di depan. Jangan kangen," pamit Seungmin.
"NAJIS!" ucap Jisung, Felix, dan Hyunjin serentak.
"E-E-E BANGSAT, BUNUH MUSUHNYA, BABON!"
"KALEM, BAHLUL!"
Suasana ruang TV di rumah Felix saat ini sangat berisik. Felix dan Hyunjin saling beradu mulut sembari asik bermain PS. Tidak lupa para hewan di kebun binatang mereka absen satu persatu.
Berbeda dengan Jisung yang sedari tadi hanya berbaring di sofa ruang TV rumah Felix sembari mataya sibuk menatap layar ponsel.
muh seungmin a.
| sung
| woy tolol
| p
| p
| p
| p
| onta
read 16.56jisung aurellio
berisik |
knp? |
read 16.57muh seungmin a.
| gue liat si seoyeon di rs kameha meha
read 16.57Jisung pun segera bangkit dari posisinya. Wajahnya menampilkan ekspresi tidak woles membuat Felix dan Hyunjin menghentikan permainannya sejenak.
"Kenapa, bro?" tanya Hyunjin, tampak heran dengan sahabatnya yang satu ini.
Jisung tidak menjawab, ia segera merampas ranselnya untuk segera bergegas menuju RS Kameha Meha.
"GUE DULUAN YA, ADA URUSAN! MAKASI KONSUMSINYA, LIX!"
Felix dan Hyunjin hanya menatap kepergian Jisung dengan heran, sebelum akhirnya lanjut bermain PS. Besok ajalah ditanyainnya, pikir mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
little things | han jisung✓
Short Storyi'm in love with you, and all your little things.