15 Maret 2017
"Truth or dare?" tanya Baejin pada Jisung, dikarenakan ujung pena diatas meja mengarah ke Jisung ketika diputar tadi.
Iya, mereka tengah bermain truth or dare ketika kelas X IPS 4 tengah dilanda jamkos. Entahlah, permainan tod merupakan permainan yang cukup populer kala itu.
"Dare!" jawab Jisung mantap.
Mendengar itu, Baejin, Bomin, Chaeyoung, Saeron, dan Felix pun berkumpul. Mereka saling berbisik satu sama lain, berdiskusi merencanakan tantangan yang akan mereka berikan untuk Jisung.
"Sung, lo tau Hyunjin Anastasia anak X IPA 2?" tanya Chaeyoung.
"Anak OSIS, bukan? yang otaknya encer bukan main?" tanya Jisung memastikan, yang hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh yang lainnya.
"Lo harus baperin dia selama sebulan, abis itu tinggalin dia gitu aja," ucap Baejin.
"Wait, wait. Gak kesadisan, Jin? Kalo kata gue mah mending si Jisung baperin tuh anak sampe mereka saling suka terus jadian deh!" usul Bomin yang disetujui oleh Chaeyoung dan Saeron.
"Iya, bener kata Bomin! Gue sama Chaeyoung sebagai cewek tau, perasaan cewek tuh bukan sesuatu yang pantes buat dimainin seenak jidat!" ucap Saeron.
Baejin menggeleng, enggan menerima usulan teman temannya.
"Deal?" baejin mengangkat salah satu alisnya sembari menampilkan smirk-nya.
Jisung berpikir sejenak. Pasalnya, ia sedikit tidak setuju dengan tantangan Baejin kali ini. Baginya, ini agak keterlaluan. Benar apa kata Saeron tadi, perasaan seseorang bukanlah suatu hal yang bisa dimainkan seenak jidat.
"Deal gak, Sung? Kalo gak-" Baejin menggantungkan kalimatnya membuat teman temannya menatap Baejin penasaran, termasuk Jisung.
"Gue laporin ke Pak Jaebum, waktu itu lo sama Felix pernah nonton video ga senonoh di UKS," ancam Baejin, membuat Jisung yang mendengarnya langsung menelan salivanya gugup.
Bomin, Chaeyoung, dan Saeron hanya bisa menatap Jisung dengan watir, tidak bisa menolongnya dari ancaman Baejinㅡsi hitler berwajah manis.
"Jir, kok lo bawa bawa gue sih, Jin?!" dumel Felix tak terima.
"Ya makanya, suruh partner homoan lo itu nerima tantangan gue," ucap Baejin tidak mau tau.
"Homo dengkul lo! Tuh Sung, gawat kalo kita dilaporin." Felix memukul pundak Jisung.
"Okedeh kalo begitu, deal. Jadi, kapan gue harus deketin tuh cewek?"
Jisung tengah berdiri di depan kelas X IPA 2. Ia hendak mengajak Hyunjin untuk pulang bersama. Kenapa lagi kalo bukan suruhan Baejin?
Jisung merutuki dirinya sendiri sejak tadi. Ia menyesal telah memilih dare. Ya, pasalnya akhir akhir ini ada seorang gadis yang sedang menarik perhatiannya. Anak IPS juga, entahlah siapa namanya.
Sialnya, Baejin malah menyuruh Jisung untuk mendekati Hyunjin selama sebulan dan dilepaskan begitu saja. Sumpah ya, Jisung benar benar tidak habis pikir dengan tabiat sahabatnya yang satu itu.
Tak lama kemudian, para siswa siswi penghuni X IPA 2 keluar dari kelas mereka. Tak jarang mereka menatap Jisung dengan tatapan penasaran, tidak suka, maupun kagum dengan ketampanannya.
Anehnya, Jisung belum melihat tanda tanda kehidupan dari gadis bernama Hyunjin Anastasia.
"Sut, ada Hyunjin Anastasia, gak?" tanya Jisung pada salah seorang siswi X IPA 2 dengan badge nama Lee Nakyung.
"Oh, dia ada di ruang OSIS. Kalo gak salah lagi ada rapat," jawab Nakyung seadanya.
"Oke, makasih ya," ucap Jisung sebelum akhirnya segera berlari menuju ruang OSIS yang terletak di lantai dua.
Baru saja ia tiba di lantai dua, Jisung dapat melihat Hyunjin Anastasia keluar dari ruangan OSIS dengan berbagai macam buku tebal ditangannya.
Jisung pun segera menghampiri Hyunjin dan segera mengambil beberapa buku buku tebal tersebut dari tangan gadis itu.
"Sini, biar gue bantu."
"E-eh, gak usah! Gue bisa sendiri kok!" tolak Hyunjin, namun Jisung tetap keukeuh hendak membantu. Pada akhirnya, Hyunjin pun pasrah membiarkan Jisung membantunya membawakan buku buku tebal sialan itu.
"Ini mau dibawa kemana?" tanya Jisung mencoba mencairkan suasana.
"Oh, anu- ruang guru," jawab Hyunjin canggung.
"Btw, kenalin, gue Jisung Aurellio Bastiaan X IPS 4. Panggil aja Jisung." Jisung memperkenalkan dirinya pada Hyunjin.
"Gue Hyunjin Anasta-"
"Udah tau kok gue. Oh ya, abis ini lo pulang bareng gue, ya! Gue gak nerima penolakkan."
Jujur saja, dalam hati Jisung merutuki dirinya sendiri. Bisa bisanya mulutnya mengeluarkan kalimat seperti itu pada Hyunjin yang jelas jelas baru saja dikenalnya.
"E-eh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
little things | han jisung✓
Short Storyi'm in love with you, and all your little things.