the sign of break up?

3.8K 772 21
                                    

Setelah mendengar Jisung bercerita panjang lebar sebulan yang lalu, Seoyeon juga sudah mendengar penjelasan dari pihak Hyunjin Anastasia sendiri.

Jisung dan Hyunjin juga sudah tau bahwa Baejin adalah biang kerok dari semuanya. Dan ya, mengetahui itu mereka berdua rasanya ingin membuang Baejin ke Sungai Amazon saja.

Tapi tetap saja, yang namanya canggung tetap menyelimuti kedua makhluk Tuhan itu.

Masalahnya, Jisung masih merasa bersalah pada Hyunjin. Sedangkan Hyunjin sendiri, kalau boleh jujur dirinya masih menyimpan sedikit perasaan pada Jisung. Tapi mau bagaimana lagi, Jisung sudah menjadi milik Seoyeon saat ini.

Jisung tengah menatap Seoyeon yang sedari tadi asik menikmati susu kotak pisangnya sambil terus membaca novel teenfiction yang menurut Jisung sangat membosankan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung tengah menatap Seoyeon yang sedari tadi asik menikmati susu kotak pisangnya sambil terus membaca novel teenfiction yang menurut Jisung sangat membosankan.

Jisung yang duduk tepat didepannya, Seoyeon abaikan begitu saja.

Bukan hanya sekali, kejadian ini sudah sering terjadi akhir akhir ini. Ingin melarang, namun dirinya ingat, Seoyeon tidak suka diatur.

Bahkan, akhir akhir ini juga Jisung sering berpikir, apakah Seoyeon sudah bosan dengannya?

Namun, Jisung mencoba untuk berpikiran positif.

Tapi kali ini Jisung tidak dapat menahan rasa kesalnya. Hisung pun menarik buku novel teenfiction tersebut dari tangan Seoyeon, membuat Seoyeon berdecak sebal.

"Sung, balikin ih! Gue lagi baca klimaksnya, nih!" omel Seoyeon.

"Pacar lo gue atau novel sih, Yeon?" Jisung jengkel.

"Shawn Mendes, hehe."

Jisung pun akhirnya pasrah dan mengembalikan novel tersebut pada Seoyeon.

Seoyeon tersenyum layaknya bocah umur tiga tahun dibelikan balon oleh ibunya. Entahlah, hal itu membuat jisung merasa hangat ketika melihat Seoyeon tersenyum.

Rasanya, Jisung sangat ingin melindungi gadis itu setiap saat. Selalu ingin berada disampingnya. dengan kata lain, ia tidak mau kehilangan Seoyeon. Ia enggan meninggalkan Seoyeon.

Tapi, apa Seoyeon juga enggan meninggalkan dirinya? Entahlah.

"Sung!" seseorang memanggil Jisung membuat Jisung maupun Seoyeon menoleh ke sumber suara. Sumpah ya, kenapa sih selalu saja ada yang mengganggu mereka berdua.

Sunwoo.

Masih ingat kan? Teman sekelas Seoyeon sekaligus teman satu ekskul Jisung, ekskul basket.

"Ekskul basket, kumpul di aula," ucap Sunwoo.

"Ngomonging itu bukan?" tanya Jisung memastikan.

"Hooh. Cepet, Kak Mark udah ngomel ngomel gak jelas noh." Sunwoo menarik lengan Jisung dengan paksa.

"Iya.. Yeon, gue duluan, ya! Nanti pulang bareng," ucap Jisung yang hanya dibalas anggukan oleh Seoyeon.

Tak lama setelah Jisung pergi, Nancy dan Heejin yang kebetulan baru sampai di kantin pun datang menghampiri Seoyeon.

"Woi, pulang sekolah main ke rumah gue, yuk! Bareng si Heejin," ajak Nancy pada Seoyeon.

"Eh? tapi Ji- ah, oke deh gue ikut!" ucap Seoyeon, mengingat akhir akhir ini Seoyeon jadi jarang menghabiskan waktunya dengan teman temannya.

"Eh? tapi Ji- ah, oke deh gue ikut!" ucap Seoyeon, mengingat akhir akhir ini Seoyeon jadi jarang menghabiskan waktunya dengan teman temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di rumah Nancy, seperti biasa ketiga gadis itu saling mencurahkan isi hati mereka satu sama lain.

"Oh, ya! Yeon, lo tau gak tim basket sekolah bakal tanding ke Jepang lusa. Kece kan?" ceplos Heejin tiba tiba.

Nancy yang berada di sebelah Heejin otomatis menatapnya. Sedangkan yang ditatap langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Hah? Jepang? Jisung kok gak pernah cerita ke gue? Berapa hari emangnya?" Seoyeon tampak keheranan.

"S-seminggu," jawab Heejin sejujur mungkin. Toh, udah terlanjur keceplosan ini.

"Oh..." Seoyeon hanya ber oh-ria, membuat Nancy dan Heejin menatapnya tak percaya.

"Eh? Lo gak sedih gitu?" tanya Nancy pada Seoyeon.

Seoyeon menggeleng. Toh hanya seminggu, pikirnya.

"Tapi kenapa jisung gak cerita ke gue, ya? Padahal gue ikut seneng aja," ucap Seoyeon.

Nancy pun menoyor kepala Seoyeon cukup keras membuat Seoyeon meringis kesakitan.

"Jisung bilang ke gue, katanya dia mau ngomong ke lo. Tapi lo nya sibuk sendiri mulu! Dia minta biar gue ataupun siapapun yang tau soal ini ngerahasiain dari lo dulu, takutnya lo sedih. Dia pingin ngasih tau ke lo sendiri," jelas Nancy panjang lebar.

"Padahal gue gak sedih, lho. Gue malah ikut seneng denger dia tanding ke Jepang, ngebanggain negara kita. Apalagi kalo menang, kan keren!"

"Lo sayang sama Jisung gak sih!?" tanya Heejin kesal.

"Sayang lah," jawab Seoyeon tulus, namun santai, membuat Nancy dan Heejin jadi ragu sendiri untuk memercayai ucapan Seoyeon barusan.

"Kaku ah lo, Yeon! Awas aja nanti kalo lo putus sama Jisung, gue gak peduli. Salah lo sendiri terlalu kaku dan cuek kayak gini," ceramah Nancy.

Namun yang diceramahi hanya acuh tak acuh mendengarkan kedua temannya berceloteh.

Toh, Jisung sendiri tidak pernah mempermasalahkannya bukan? Atau mungkin, bukannya tidak pernah tapi belum.

Toh, Jisung sendiri tidak pernah mempermasalahkannya bukan? Atau mungkin, bukannya tidak pernah tapi belum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
little things | han jisung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang