"WOI, SUNG! MOLOR AE LO! ITU SI SEOYEON NUNGGUIN LO!" ucap Hyunjin tidak santai, membuat Jisung terbangun dari tidurnya.
"Eh? Apa? Kenapa?" tanya Jisung dengan logat seperti orang baru bangun tidur. Ya tapi memang faktanya ia baru bangun tidur.
Hyunjin enggan menjawab. Dengan mebggunakan dagunya, ia menunjuk keberadaan Seoyeon di ambang pintu kelas XI IPS 5.
Jisung yang mengerti akan itu pun segera menghampiri Seoyeon.
Sudah sejak dua hari yang lalu, tepatnya sejak kejadian di rumah sakit kala itu, keduanya enggan berbicara. Ah bukan, hanya Jisung yang enggan berbicara pada Seoyeon karena jujur saja ia masih kesal.
Sebenarnya ia tidak kesal dengan Seoyeon, ia kesal dengan Nyonya Boa, tapi entah kenapa ia malah mogok berbicara dengan Seoyeon. Iya, melampiaskan pada anaknya.
の. flashback on
"Dan lo, lo percaya sama omongan ibu gue?" tanya Seoyeon diiringi tawa.
"Hah? Maksud lo?" Jisung bingung dengan ucapan Seoyeon barusan.
"Sung, ayolah! Mama gue cuma ngibul doang, ih. Mama gue emang jail, pinter akting lagi. Heran gue juga," ucap Seoyeon.
Jisung diam. Ada rasa lega, juga rasa kesal karena telah dibohongi oleh Nyonya Boa yang tersirat di lubuk hatinya.
"Atau mungkin aja, mama gue ngibul kayak gitu ke lo ada alesannya? Mungkin mama gue cuma mau ngetes, lo cowo yang serius sama gue atau cuma mau main main sama gue," lanjut Seoyeon.
"Iyadeh, untung calon mertua."
"Mikirnya kejauhan lo!"
"Bodo ah, kesel nih gue."
"Gue gak sakit apa apa kok, tenang aja, Sung."
"Iya..."
の. flashback off
Kini, keduanya tengah jalan beriringan. Hanya sekedar mengelilingi gedung sekolah.
"Sung, lo mau mogok bicara sama gue sampe kapan, sih? Udah dua hari gue bareng lo serasa bicara sama dinding, jir. Ibu gue juga udah bilang ke gue, tolong bilangin ke Jisung, ibu minta maaf, gitu katanya," cerocos Seoyeon panjang lebar.
Jisung diam, namun tangan kanannya bergerak meraih tangan kiri milik Seoyeon. Arti kata lain, Jisung menggenggam tangan seoyeon.
Seoyeon menatap jisung sambil tersenyum, sedangkan yang ditatap malah berpura pura untuk tidak acuh. Seoyeon tidak tahu, bahwa sebenarnya pendirian Jisung hampir goyah karena senyumannya.
"KALIAN, YANG GANDENGAN TANGAN!" teriak seseorang dari belakang.
Merasa terpanggil, keduanya pun menengok ke sumber suara.
Dilihatlah sosok Hyunjin oleh keduanya. Bukan, bukan Mohammad Hyunjin Alvaroㅡsahabat Jisung, melainkan Hyunjin Anastasiaㅡsiswi kelas XI IPA 2. Bisa dibilang, ia dan Seoyeon cukup dekat ketika SMP dulu.
Hyunjin itu anaknya cantik, baik, cerdas, dan pintar. Tak salah dirinya bergabung dengan organisasi OSIS di sekolah. Bukannya Seoyeon tidak pintar, hanya saja gadis itu rasanya terlalu malas untuk menjadi pintar.
Entah hanya perasaan Seoyeon saja atau memang iya, melihat kedatangan Hyunjin, Jisung segera melepaskan genggaman tangannya dan memasukkan tangannya kedalam saku celananya.
Seoyeon menghampiri hyunjin, sedangkan Jisung tetap diam di tempat sambil menatap Hyunjin dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Gak, gapapa. Jahat ya lo gak cerita cerita ke gue kalo lo udah jadian," ucap Hyunjin sembari memukul pelan bahu Seoyeon.
Seoyeon hanya bisa cengengesan mendengar itu.
"Ya abisnya kita beda kelas, Jin. Beda area lagi! Jadi jarang ketemu. Lo nya juga sibuk mulu, ah!" omel Seoyeon.
"Ya kan lo bisa chat gue, Seoyeon Odelina Askanah?" balas Hyunjin tak terima.
"Iya deh, sori sori. Udah ya, gue gak enak nih sama Jisung. Lagi ngambek soalnya dia," ucap Seoyeon yang hanya dibalas anggukan oleh Hyunjin.
Baru saja Seoyeon hendak kembali menghampiri Jisung, Hyunjin memanggilnya, "Yeon."
Seoyeon menatap Hyunjin dengan tatapan bertanya.
"Air mata jatuh ke perut, semoga langgeng," ucap Hyunjin sembari tersenyum penuh makna.
"Hah?" Seoyeon makin dibuat bingung dengan ucapan Hyunjin
"Gak... Udah ya, gue balik dulu ke kelas!" pamit Hyunjin, meninggalkan Seoyeon yang masih kebingungan dengan ucapan Hyunjin barusan.
Berbeda dengan Jisung yang masih menatap kepergian Hyunjin dari tempat dimana ia berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
little things | han jisung✓
Short Storyi'm in love with you, and all your little things.