"Kamu tega sama aku, mas! Apa yang kamu lakuin ini justru bikin aku benci sama kamu!"
"Dengerin dulu penjelasan aku. Aku sama sekali nggak bermaksud buat deketin dia sama kamu. Aku cuma mau jaga perasaan dia, karena dia suka sama kamu, Ta."
"Kamu bilang kamu mau jaga perasaan dia? Terus kenapa kamu nggak bisa jaga perasaan aku? Kenapa kamu nggak bisa jaga perasaan pacar kamu sendiri? Kenapa?" Gadis itu menghela nafas panjang. "Atau jangan-jangan, selama ini kamu nggak pernah nganggep aku jadi pacar kamu, iya?"
Pemuda itu meraih jemari gadis di hadapannya. "Aku nggak pernah kayak gitu. Aku beneran sayang sama kamu. Aku beneran serius jadiin kamu pacar aku. Aku.."
"Terus kenapa kamu ngelakuin semua ini sama aku? Kenapa?" Gadis itu menghempaskan tangan si pemuda. "Maaf, aku udah nggak bisa sama kamu lagi. Aku pamit, pergi dari kehidupan kamu."
"Ta, tunggu dulu! Letta!"
And the story is begins...
KAMU SEDANG MEMBACA
Seberapa Pantas
RandomSeberapa pantaskah kita bersama dengan orang yang kita cintai? Seberapa pantaskah kita melalui hari-hari bersamanya? Seberapa pantaskah kita menjadi alasannya untuk tersenyum? Dan seberapa pantaskah kita menghapus segala dukanya? Kisah seorang tenta...