C :: Kim Taehyung
G :: Life
R :: General
W :: 462☘️☘️☘️
.: Prompt :.
"Apa aku pernah bertanya, 'berapa gajimu selama sebulan?', kalau iya, segera tinggalkan aku."
☘️☘️☘️
Ini sudah 5 tahun berjalan semenjak kejadian itu. Tak lama setelah kedua orang tua Taehyung ditemukan tewas, polisi menemukan kami di gudang beberapa jam setelahnya. Hanya menemukan Taehyunh tepatnya, karena Taehyung memintaku bersembunyi tepat sebelum polisi datang.
Taehyung tidak menjadi tersangka, karena dia hanya menjadi saksi atas tragedi yang terjadi pada keluarganya. Saksi bagaimana kedua orang tuanya bertengkar hebat hingga saling dorong dan jatuh dari tangga. Taehyung menyaksikan langsung dari lantai bawah sebelum pergi melarikan diri tepat sebelum kedua orang tuanya terjatuh dan tak bernyawa.
Semenjak saat itu Taehyung berubah menjadi pribadi yang lebih menakutkan, lebih dingin dan lebih keras. Taehyung menjual semua aset rumah dan menyumbangkannya ke dinas sosial. Hanya mengambil seberapa untuk modal membuka bengkel yang menjadi kesenangannya mengotak atik mobil. Bukan hal yang besar namun perlahan bisa merubah kehidupan Taehyung lebih mandiri dan lebih baik.
Taehyung masih disegani diseluruh penjuru kota. Tak ada satu preman pun yang berani berhadapan dengannya.
Lalu aku? Aku masih mendampinginya, masih setia padanya dan masih mencintainya.
Hanya saja, perubahan sikap Taehyung berlaku juga denganku. Taehyung menjadi sosok yang semakin asing padaku.
Hingga hari ini, ini sudah hampir 10 tahun kami bersama. Diumurku melewati seperempat abad, Taehyung tak sedikit pun membahas tentang pernikahan. Membuatku bimbang untuk memperjelas status kami.
"Jadi, kita hanya akan seperti ini? Kau tak berencana melangkah lebih kedepan?" Taehyung menghentikan pekerjaannya di mobil sebelum beralih menatapku dan menggeleng pelan.
"Kenapa Taehyung?"
"Aku tak cukup baik untukmu Yoora!" Taehyung membuang pandangannya jauh kedepan.
"Astaga Taehyung, apa yang kau fikirkan?" Aku menatapnya tak percaya.
"Sadarlah Yoora, kau tak lihat kedudukanmu apa dan aku apa? Kau anak pejabat, seorang manajer di bank pusat kota Seoul dan aku hanya lelaki keliaran, seorang anak dari pasangan orang tua yang saling membunuh!"
Aku mendengus kesal, mendengar alasan konyol yang dikatakan Taehyung. Mendadak rasa sakit merambat disini.
"Jadi kau hanya menilai perasaanku selama 10 tahun dengan itu Kim Taehyung? Aku kecewa denganmu." Taehyung menoleh menatapku yang memandangnya dengan terluka.
"Aku selalu menemanimu, aku terlalu percaya padamu hingga tak pernah berpikir kau akan seperti ini atau kau akan meninggalkanku. Ya Tuhan, Kim Taehyung." Aku tak menyadari bagaimana mendadak suaraku tercekat dan air mataku meluncur.
"Apa aku pernah bertanya, 'berapa gajimu selama sebulan?', kalau iya, kau bisa segera tinggalkan aku. Jika aku benar-benar seperti itu, bahkan tanpa aku perlu menanyaimu aku akan pergi meninggalkanmu dengan kondisimu seperti ini." Dengan kasar aku menghapus air mataku tanpa menatap Taehyung yang masih terdiam.
"Kurasa tak ada yang perlu kubicarakan lagi, aku akan pulang. Setelah ini kau bisa untuk tidak menemuiku lagi jika kau masih menilai kebersamaan kita hanya sebatas itu."
Aku bediri dan beranjak pergi, masih dengan sisa air mata yang sedikit merambat turun. Tanpa menoleh menatap Taehyung yang masih diam disana. Selama mengenal Kim Taehyung, ini pertama kalinya aku begitu kecewa dengannya.
- January 12, 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Story of Saorsa ✔️
Random[ COMPLETE ] CHALLENGE : 25 DAYS OF FLASH FICTION Saorsa (n) : kebebasan 25 kebebasan untuk cerita 25 kebebasan untuk tulisan 25 kebebasan untuk imajinasi 25 kebebasan untuk mimpi 25 kebebasan untuk flash fiction ---