17. Trust 02

3.2K 542 6
                                    

C :: Kim Taehyung
G :: Fluff
R :: General
W :: 493

☘️☘️☘️

.: Prompt :.

"Aku memang dirimu. Namun bukan bagian terlemahmu."

☘️☘️☘️





"Yoora, bisakah kau menunggu sebentar lagi? Hanya tinggal satu proyek tersisa dan akan selesai bulan depan. Dan kali ini akan lebih menguras tenaga dan waktuku."

Aku tersenyum dan mengangguk, apalagi yang kuragukan disaat aku melihat sendiri bahwa seluruh cinta Taehyung hanya untukku?


Dan kini telah berjalan 3 minggu, aku masih belum tahu semengerikan apa Taehyung menyelesaikan proyek kali ini. Namun disaat aku mendatangi rumah kontrakannya, cukup membuatku terperangah.

Aku berencana memberi Taehyung kejutan dengan membuatkan makan malam untuknya. Aku sudah mengiriminya pesan untuk sebisa mungkin pulang kerumah. Dan Taehyung mengatakan aku bisa menunggunya dirumah.

Dan kondisi rumah kontrakan Taehyung jauh dari kata layak. Bungkus ramen tercecer dimana-mana, baju kotor tergeletak sepanjang kamar, bungkus bekas makanan bahkan tertumpuk di kantong sampah yang belum dibuang sama sekali.

Aku menghela nafas berat, hariku akan berat membersihkan rumah Taehyung.

Aku baru bisa menyelesaikan semua kegiatan bersih-bersihku pada pukul 9 malam, masakanku pun sudah matang dan tersedia di meja makan. Tak lupa akupun sudah mandi untuk menyegarkan badanku karena kotor setelah bersih-bersih.

Kurasa aku membutuhkan sedikit waktu untuk beristirahat di sofa usang milik Taehyung, namun aku tak menyadari berapa lama waktu hingga aku terlelap karena kelelahan.


Aku terbangun dari lelapku saat merasakan seseorang mendusel di pelukanku, tangannya telah menjelajahi di sisi pinggangku dan memeluknya erat. Dari aromanya aku tahu itu adalah Taehyung. Aku bisa merasakan perpotongan leherku yang menghangat karena terpaan nafas Taehyung. Tubuhku sukses meremang saat merasakan bibir Taehyung mengecup dan melumat disana, yang kutahu akan menyisakan bekas kemerahan.

"Tae.." sedikit kesulitan saat menyebut nama Taehyung disela tindakan Taehyung.

"Hhmm? Kau sudah bangun? Padahal aku baru saja akan memakanmu hingga habis."

Aku menarik Taehyung dari pelukanku, menatap wajahnya yang sungguh sangat mengenaskan. Kantung mata yang menebal, rambut memanjang yang berantakan. Astaga, Taehyung benar-benar kacau.

Aku mencium dan melumat sejenak bibir Taehyung. Menyalurkan segala kerinduan dalam hatiku. Menyampaikan padanya semua perasaanku.

"Kau lelah?"

Taehyung mengangguk sebelum kembali menjatuhkan kepalanya ke pundakku, mencari kehangatan disana.

"Yoo, maafkan aku. Aku hampir berpikir untuk menyerah."

Aku mengusap punggung Taehyung, memberikan semua kenyamanan dan kehangatan yang aku miliki. Memeluk kuat tubuh Taehyung memberikan kekuatan padanya.

"Tae, kau memiliki aku. Kau bisa mengingatku kapanpun saat kau membutuhkanku. Aku memang dirimu, Tae. Namun bukan bagian terlemahmu. Aku akan menjadi sumber kekuatanmu dan kehidupanmu, Tae. Seperti kau yang menjadi sumber kehidupanku untuk selalu bertahan hingga sekarang."

Taehyung menarik tubuhnya, menatapku dan kembali tersenyum.

"Kau tahu, Yoo? Meski aku sering berpikir untuk menyerah, tapi tak pernah sedetikpun aku menyerah atau menyesal atasmu. Kamu satu-satunya hal yang akan selalu membuatku bersyukur untuk terlahir didunia. Aku mencintaimu, Yoo."

Taehyung kembali menciumku, melumat bibirku menyalurkan kehangatan yang selalu kudambakan bersama debaran jantung yang selalu menyertai kebersamaan kami.

"Yoora— aku merindukanmu." Aku bisa mendengar suara berat milik Taehyung yang menandakan sesuatu dalam tubuhnya telah bergejolak. Membuatku tersenyum sebelum menyambut seluruh tindakan tubuhnya.

Aku tak menyadari apa yang akan aku selesaikan dengan Taehyung malam ini hingga membuat makan malam kami terbengkalai di meja makan hingga pagi.

- January 24, 2018

25 Story of Saorsa ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang