04. Miracle

7.3K 830 15
                                    

C :: Kim Taehyung
G :: Tragedy
R :: General
W :: 490

☘️☘️☘️

.: Prompt :.

"People said you're a damn trouble, I said, you're a miracle."

☘️☘️☘️


Kurasa sepertinya salju akan turun, membawa udara dingin yang cukup menusuk tulang melewati kulit. Cuaca di luar bisa membuat siapapun harus berpikir berkali-kali untuk beraktifitas keluar rumah.

Terlebih untukku, yang tengah duduk di sofa merah usang di rumah bekas yang lebih pantas disebut gudang, di pinggiran Seoul, lebih tepatnya di kebun kosong yang luas di tepi hutan. Rumah hangat yang keluargaku berikan di pusat kota sana tak akan mengalahkan kenyamanan disini.

Tumpukan kardus bekas telah menutup jendela kaca yang telah pecah, setidaknya berfungsi untuk menghambat udara dingin masuk.

Ruangan yang cukup besar dengan satu ranjang disudut, tiga sofa yang menghadap meja di sebelahnya dan tumpukan barang bekas disisi lain yang siap untuk dibakar sebagai penghangat. Tidak, aku tidak cukup bodoh, aku tetap membuka jendela di ujung lain ruangan sebagai jalan keluar asap nantinya. Aku jelas tidak mau mati disini, diruangan yang selalu menyamankan, bersama orang yang kudamba.

Dia duduk di sofa seberang, tengah mengenakan watch cap coklat gelap yang menutupi kedua mata hingga puncak hidungnya. Tengah terlelap sembari mengadahkan kepala ke atas. Pakaian usang meski berharga mahal, kesan gembel dan lusuh tak akan mengubah satu hal dari dirinya yang aku tahu, dia adalah lelaki yang sempurna, meski kegelapan selalu mengelilinginya.

Kim Taehyung, siapa yang tidak mengenalnya? Pengacau kota di pinggiran Seoul yang telah sering keluar masuk kantor polisi, beruntunglah dia anak kepala kepolisian itu sendiri jadi dapat dengan mudah keluar dari sana. Tidak, sebenarnya Taehyung bukanlah pembuat kerusuhan yang utama, tujuan utama Taehyung hanya satu, memberontak kepada orang tuanya yang bercerai. Dan satu keuntungan lain, ketenaran Taehyung membuat siapapun tak ada yang berani merusuh di kota, mereka semua terlalu sayang dengan diri sendiri dibanding harus babak belur saat berhadapan dengan Taehyung.

Pembakaran outlet makanan, penabrakan masal sekelompok orang, perusakan mobil, Taehyung adalah tersangka utama. Tapi ada satu fakta yang ditutupi dari dunia luar, Taehyung membakar outlet yang menjual narkoba pada pelajar, Taehyung menabrak sekelompok orang mabuk yang telah memperkosa seorang gadis, Taehyung merusak mobil pejabat yang korupsi. Dan aku cukup beruntung, semua alasan itu hanya aku yang tahu.



'Yoora, aku membutuhkanmu!'

Aku masih mengingat bagaimana Taehyung tadi menghubungiku, mengatakan satu kalimat itu yang menjadi perintah wajib bagiku untuk segera bergegas kemari.

Dan dalam perjalanan kemari aku baru mendengar satu berita, "Kepala Kepolisian bersama mantan istrinya ditemukan tewas di kediaman. Saat ini anak tunggal keluarga Kim sedang dalam pencarian"



Aku mengeratkan jaket yang kukenakan saat angin dingin berhembus dari sela pintu yang ditutup paksa dengan lemari kayu. Beralih untuk menambah kayu di tong pembakaran sebelum duduk disebelah Taehyung yang nampak mengeliat merasakan angin dingin yang masuk.

Perlahan aku membenarkan letak selimut untuk menutupi tubuh Taehyung. Tersenyum menatapnya yang nampak tidur dengan nyaman.

Aku menahan tangan Taehyung yang hendak membuka watch capnya saat menyadari keberadaanku disampingnya.

"People said you're a damn trouble, I said, you're a miracle. Aku akan selalu bersamamu Tae."

Aku mendekatkan diri, mengecup pelan bibir Taehyung yang nampak putih pucat. Memberikan kehangatan dan kenyamanan apapun yang aku miliki.

- January 03, 2018

25 Story of Saorsa ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang