20. New Young 001

4.1K 512 10
                                    

C :: Kim Taehyung
G :: Fluff
R :: General
W :: 492

☘️☘️☘️

.: Prompt :.

"Jika rumah adalah tempat dimana kau bisa menemukan kebahagiaan, lantas bagaimana jika rumah hanya memberimu rasa sakit?"

☘️☘️☘️



Aku menutup laporan praktikum mahasiswa. Setelah berkutat dengan beberapa lembar hasil praktikum yang harus kuteliti, kini aku membawa beberapa tumpuk bundel hasil laporannya. Berniat membawa semuanya ke ruang pribadiku dan memeriksanya sekarang juga.

Jam menunjuk angka 8 saat aku mulai menanggalkan jas praktikumku. Dengan membawa setumpuk laporan di tangan kiriku, aku masih sempat meraih segelas coklat hangat yang baru saja kuseduh. Dibanding kopi yang kata orang bisa menahan rasa kantuk, aku lebih suka coklat. Karena asam lambung alasan utamaku, selain itu aku lebih suka manis coklat, tentu saja.

Lingkungan kampus masih sepi, tentu saja. Mana ada mahasiswa yang keluyuran di malam-malam seperti ini? Yah, ada beberapa mungkin di ruang himpunan mahasiswa di ujung gedung yang masih terdengar beberapa suara mahasiswa yang tengah bercanda.

Aku meneruskan jalanku yang sedikit kesulitan saat mulai membuka ruanganku, hingga kehilangan keseimbangan membuat beberapa laporan jatuh ke lantai.

"Shit!"

Tidak ada mahasiswa bukan? Setidaknya jika aku memaki sesuatu tak akan ada yang mendengar.

"Kau perlu bantuan, Seonsaengnim?"

Oh tidak, aku memutar kepalaku seketika dan mendapati seseorang diujung lorong dan berjalan cepat ke arahku.

"Oh, Taehyung? Hanya sedikit kewalahan membawa laporan mahasiswa." Aku tak bisa menolaknya, tentu saja. Bantuan seseorang memang kuperlukan saat ini.

"Akan ku antar ke ruangan anda, Saem."

-

"Jadi, kenapa di jam segini kau masih berada di kampus, Taehyung?"

"Aku menjadi ketua untuk seminar besok, jadi aku masih harus tinggal untuk memastikan semua perlengkapan telah siap."

Aku mengangguk, Taehyung memang mahasiswa menonjol diangkatannya dengan tanggung jawab yang tinggi.

"Lalu, kenapa anda masih berada di kampus, Saem?"

Aku menyeduh satu cangkir coklat untuk kuberikan Taehyung. Setidaknya, aku punya waktu senggang sebelum bergelung dengan laporan.

"Aku hanya ada coklat hangat, minumlah!" Taehyung menyecap coklat hangat itu sebelum kembali menatapku mengajukan pertanyaan lagi.

"Untuk menyelesaikan laporan kalian tentu saja, selain untuk menghindari rumah."

Aku hendak menyelesaikan ceritaku namun tatapan Taehyung masih menuntut untuk penjelasan lebih yang tak dapat kutolak.

"Kau tahu Kim? Jika rumah adalah tempat dimana kau bisa menemukan kebahagiaan, lantas bagaimana jika rumah hanya memberimu rasa sakit?" Taehyung menggeleng sambil meletakan cangkir coklatnya di meja depan. "Jika itu aku, aku hanya akan mencari rumah lain untuk pelarian, karena sesungguhnya aku terlalu pecundang untuk terus mendamba kebahagiaan di rumah."

"Jadi, kampus menjadi pelarian anda, Saem?"

"Ya, tentu saja. Aku hanya harus menghindari rumah dan menyibukkan diri dengan pekerjaan untuk mengoreksi laporan dan ujian kalian."

Aku tersenyum memandang Taehyung, pemuda yang berusia jauh dibawahku ini membalas senyumanku dengan begitu hangat.

"Jadi, apa wujud rumah itu secara fisik sebuah bangunan?" Taehyung menatapku dalam, "atau seseorang?"

Aku sedikit terperangah sebelum kembali menenangkan diri, "bisa ya, bisa tidak."

"Kurasa pilihan kedua lebih tepat." Aku kembali menyecap coklatku sebelum mengangguk membenarkan teorinya.

"Jadi Saem, kurasa anda benar. Anda hanya perlu mencari pelarian lain. Anda sudah mendapatkannya untuk satu pilihan. Tapi kurasa anda belum mendapatkannya untuk pilihan kedua. Aku benar bukan?" Dan lagi aku mengangguk membenarkannya.

"Dan kurasa, aku bisa membantu anda. Untuk menjadi pelarian untuk pilihan kedua, Yoora Seonsaengnim."

- January 28, 2018

25 Story of Saorsa ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang