C :: Kim Taehyung
G :: Fluff
R :: General
W :: 500☘️☘️☘️
.: Prompt :.
"Aku memang manusia terbelakang, tetapi persentaseku adalah zero untuk bisa direndahkan."
☘️☘️☘️
Autisme? Apakah masuk golongan manusia terbelakang? Tidak. Harusnya tidak. Tapi itu tidak terjadi padaku.
Sesungguhnya aku bukan seorang yang mengidap autis. Tapi aku menyengajakan diri.
Aku seseorang dengan kondisi emosi yang berlebihan. Disaat sedih, aku akan merasakan kesedihan yang mengenaskan. Disaat marah, aku akan merasakan kemarahan yang menghancurkan. Dan disaat bahagia, aku akan merasakan kebahagiaan yang berlimpah. Aku tidak tahu kenapa, tapi ibu bilang itu adalah anugrah dari Tuhan yang membuatku merasakan emosi yang sesungguhnya, tapi tidak bagiku.
Aku terlalu takut menghadapi semua. Emosi berlebihan benar-benar menguras semua kejiwaan dan fisikku. Dan pada akhirnya aku membuat sikap defesif pada diriku.
Aku selalu mencoba menghindari interaksi apapun pada lingkungan sekitarku, menyendiri dan tidak memperhatikan apapun. Hingga teman di kampus menganggapku autis dengan kehidupanku sendiri.
Dan dampaknya, aku dikucilkan. Didiamkan dan tak dianggap ada.
Tapi aku sudah terbiasa, dan aku bisa menghadapinya karena satu orang, Kim Taehyung. Lelaki yang tengah duduk dua deret di sebelah kananku yang merupakan sosok paling menggoda di kelas.
Dan sesungguhnya atas permintaanku, aku tidak ingin teman sekelas tahu jika aku dan Taehyung adalah sepasang kekasih.
"Jadi, kau menyimpan foto Taehyung? Woww, seorang Jung Yoora ternyata berani mengagumi Taehyung!"
Aku menggeram marah, saat Sooji mengambil paksa ponselku yang menampilkan wallpaper Taehyung.
"Kembalikan ponselku!"
Sooji memang mengembalikan ponselku, tapi tepat saat aku hendak mengambilnya, dia menjatuhkannya hingga ponselku jatuh ke arah dekat tempat duduk Taehyung. Aku bisa melihat Taehyung yang mulai melihat ke arahku, aku menatapnya tajam untuk tidak ikut campur urusanku.
"Aku tidak percaya, perempuan seperti kamu berani menyukai Taehyung?"
"Ada yang salah? Aku memang manusia terbelakang, tetapi persentaseku adalah zero untuk bisa direndahkan." Kurasa emosiku mulai meninggi. "Aku memang terbelakang, tapi setidaknya mentalku lebih baik daripada jalang binal sepertimu yang hanya menggunakan uang untuk mengangkat derajatmu!"
Aku tahu tangan kanan Sooji hendak mengayun untuk menamparku, namun dia kalah cepat saat aku menahan pergelangan tangannya.
"Kau tunjukkan kelasmu sendiri bukan? Perlu kau tahu, aku tidak suka direndahkan!"
Aku menatapnya dengan nyalang, dan mengutuk saat aku melewatkan pergerakan tangan kiri Sooji ke arah kepalaku. Harusnya aku kalah cepat, namun saat aku memejamkan mata, aku tak merasakan rasa sakit apapun. Dan perlahan aku menyadari Taehyung telah berdiri disebelahku dengan mencengkeram tangan Sooji dan mendorongnya hingga jatuh.
"Taehyung—" itu reaksi yang sama antara aku dan Sooji yang terkejut menatap Taehyung.
"Maafkan aku sayang aku tak bisa menepati janjiku."
Taehyung memeluk bahuku dari belakang dan membawaku mundur menjauhi kerumunan di sekitar Sooji. Aku bisa merasakan mata Taehyung yang mengkilat marah.
"Sudah cukup semuanya, perlu kusampaikan pada kalian. Yoora adalah kekasihku. Mutlak! Tak ada yang bisa meragukan hubungan kami sama sekali!" Sooji berdiri didepan sana dengan wajah terkejutnya.
"Jadi, jika diantara kalian ada yang menyentuhnya seujung jarinya, dan menghinanya satu katapun. Kalian berhadapan denganku! Dan kupastikan kalian tak akan bisa mengatakan apapun lagi setelahnya. Kalian paham?"
Aku bisa merasakan anggukan tak nampak dari semua penghuni kelas."Dasar bodoh!" Aku mendesis dan menatap Taehyung kesal yang hanya dibahas dengan cengirannya.
Satu alasanku untuk bertahan mencintai seorang Kim Taehyung. He know me so well!
- January 29 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Story of Saorsa ✔️
Random[ COMPLETE ] CHALLENGE : 25 DAYS OF FLASH FICTION Saorsa (n) : kebebasan 25 kebebasan untuk cerita 25 kebebasan untuk tulisan 25 kebebasan untuk imajinasi 25 kebebasan untuk mimpi 25 kebebasan untuk flash fiction ---