[ Sstt, it's a secret ]

1.7K 187 27
                                    

Koeun menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya dan kemudian menengok kembali jam di pergelangan tangannya.

Mana ini Heejin?

Katanya ingin bertemu?

Tak lama terdengar suara derap langkah kaki menggema dari arah belakang Koeun. Gadis itu menengok dan mendapati Heejin tengah berlari ke arahnya.

"Hah...hah...hah...sialan"

Koeun sedikit tercekat mendengar umpatan dari gadis di depannya.

Bukannya ia tak pernah mendengar kata seperti itu. Hanya saja ketika yang mengucapkannya adalah seorang gadis paling anggun baginya,itu cukup membuat kaget.

Setelah cukup mengatur nafasnya,Heejin barulah berdiri dari posisinya bertumpu pada lutut dan menatap Koeun tidak suka "kau ini suka sekali cari masalah ya?"

Koeun menaikkan salah satu alisnya "masalah apa ?" tanyanya. Heejin mendengus dan ikut menyedekapkan tangannya seperti apa yang Koeun lakukan.

"Kau pasti gadis miskin kan? Makanya mencari uang dengan cara seperti ini?"

Koeun menautkan alisnya lebih menukik lagi, "cara seperti ini?apa sih maksudnya? sumpah aku ga ngerti" balasnya. Heejin langsung mengangkat tangannya hendak memukul Koeun. 

Namun gerakannya terhenti di udara. Heejin pun hanya mengusap - usap dadanya "sabar,ngomong sama orang yang IQ nya dua digit memang susah" ucapnya setengah berbisik namun Koeun yakin suaranya sengaja agar di dengar oleh Koeun.

"Jadi kamu butuh uang berapa,hah?"

"Kita perjelas dulu ya Nona Heejin. Disini aku tidak membutuhkan sama sekali uangmu" 

Kini giliran Heejin yang menautkan alisnya dan memandang Koeun kebingungan " terus apa?"

"Aku cuma minta kamu baikan sama Eunbin dan anggap dia selayaknya adik. Dan hutang yang kamu timpain ke dia bisalah kamu kurangin"

Heejin termangu mendengar penjelasan Koeun. Matanya mengerjap berkali - kali. 

"Gimana? Ga sulit kan?" 

Hening.

Koeun menunggu jawaban dari Heejin yang kini malah berbalik memandang Koeun kosong.

"HAHAHAHHAHAHHAHA apa kamu bilang? Anggap si sundal itu adikku?" Heejin langsung berpegangan pada dinding di sebelah kanannya sambil tertawa terbahak - bahak seolah Koeun baru saja menceritakan hal yang lucu.

"memang kenapa? apa dia pernah berbuat salah? kamu tahu ga dia kesusahan cari uang karena utangnya?"

Heejin mengusap ujung matanya dengan jarinya "Aku kasih tau ya,Nona sok tahu. Kamu ga tahu permasalahan aku sama Eunbin jadi jangan jadi sok pahlawan disini"

Koeun hendak membuka mulutnya menanggapi perkataan Heejin. Namun sudah lebih dulu disela oleh gadis itu, "dan dimana - mana orang kalau punya hutang itu harus dibayar. Kamu ga ngerti yang kayak gitu?" ucapnya sinis.

"Kamu ga tahu rasanya jadi anak dari seorang Ayah yang berselingkuh dengan wanita pelacur. Jadi tutup mulutmu dan anggap saja kamu tidak tahu apa - apa kalau mau kehidupan kuliahmu tenang"

Tanpa persetujuan Koeun,Heejin sudah membalikkan badannya dan meninggalkan gadis itu menganga dan semakin kebingungan.

---------------------

"udah selesai?" 

Koeun mendongakkan kepalanya ketika mendengar suara paling dikenalnya akhir - akhir ini. 

Red Dress +Mark , KoeunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang