[ He Just Need A Hug ]

1.9K 195 62
                                    

"Aku boleh nyalain lagu ga?"

Mark hanya terdiam sambil terus menatap jalanan di depannya. Koeun menghembuskan nafas lelah. Semenjak keluar dari parkiran kampus keadaan di dalam mobil menjadi sangat dingin.

Selain karena pendingin mobil tentu saja.

Mark hanya terdiam dan terus mengatupkan bibirnya rapat - rapat. Kadang sesekali mengernyitkan dahinya seolah sedang berpikir keras.

Koeun mungkin bukan mahasiswa jurusan psikologi seperti temannya,Arin,tapi dia tahu betul ekspresi dan gerak - gerik Mark saat ini menunjukkan bahwa ia sedang banyak yang dipikirkan.

"Kamu kenapa sih mukanya gitu banget?" Koeun yang tak tahan dengan kebekuan diantara mereka akhirnya mulai membuka suara. Mark menoleh dan mengerutkan keningnya "emang muka saya kenapa?" tanyanya dan kembali menoleh ke depan.

"Ya gitu,kusut banget,kayak orang banyak masalah. Kayak lagi mikirin masalah negara tau ga?" 

Mark hanya tersenyum asimetris sambil mengeratkan genggamannya pada setir mobil.

"Kamu kalau ada masalah cerita aja sih,kan ga enak juga kalau kaku begini" omelnya sambil menyedekapkan tangannya di depan dadanya.

Koeun tidak tahu bahwa tingkahnya ini membuat mood Mark sedikit lebih baik dari sebelumnya.

Tak lama,kemudian Mark menepikan mobilnya di pinggir jalan tiba - tiba.

"Kenapa berhenti?" Koeun menatapnya bingung sambil menoleh ke luar jendela,menengok apakah mereka sudah sampai hingga membuat Mark meminggirkan mobilnya ke bahu jalan. Kemudian lelaki itu melepaskan sabuk pengamannya dan memiringkan badannya menghadap Koeun.

"Sini" ucap Mark tiba - tiba sambil menepuk - nepuk pangkuannya.

Koeun membelalakkan matanya "HEH APA MAKSUDNYA?"

Mark malah tertawa an mengacak poni gadis itu gemas "saya butuh kamu sekarang,ayo cepetan sini" titahnya.

Tentu saja Koeun tidak mau semudah membalikkan tangan membuat dirnya mau melakukan apa yang disuruh lelaki itu. Dia menggelengkan kepalanya dan menatap tajam Mark.

Lelaki itu tidak menyerah begitu saja pastinya. Ia langsung menarik tangan Koeun agar mau bergerak mendekat padanya. 

"IHH AKU GA MAU" rengeknya berusaha menahan badannya agar tidak tertarik ke atas pangkuan lelaki itu.

"Ga saya cium deh,beneran"

"Yaudah kalau gitu ga usah pangku - pangkuan!!" 

"Saya mau peluk,makanya sini" ucapnya tak mau kalah sambil masih memberikan tatapan otoriternya. Maklum,seorang pemimpin organisasi kan?

Koeun mendengus. 

Yasudahlah,tidak bakal selesai jika batu dilawan dengan batu pula.

Koeun kemudian berusaha berpindah dari jok yang ia duduki dan berpindah ke tempat Mark dengan hati - hati sambil menundukkan kepalanya agar tidak terbentur atap mobil.

Setelah sudah duduk diatas pangkuan lelaki itu,kemudian Mark langsung melingkarkan tangannya ke pinggang mungil gadis itu dan menyandarkan kepalanya ke bahu Koeun.

Tidak ada pembicaraan apa - apa. Mark hanya terdiam seolah berusaha menikmati momen ini baik - baik. Sedangkan Koeun bingung. Dia harus membalas pelukan ini atau dibiarkan saja.

Tak lama,pelukan Mark mulai mengerat dan itu membuat Koeun tergelak. Gadis itu menatap Mark khawatir "Mark?" panggilnya.

Namun laki - laki itu masih menyembunyikan wajahnya di bahu gadis itu seolah tidak ingin diganggu sama sekali.

Red Dress +Mark , KoeunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang