[ Just Give Me a Reason ]

1.6K 189 24
                                    

"Ya ampun,sini masuk"

Wanita paruh baya tersebut menarik pergelangan tangan Koeun dengan bersemangat. Sedangkan gadis itu menolehkan kepalanya ke belakang, ke tempat di mana Mark berdiri.

Harusnya lelaki ini mengantarnya pulang sejak sepuluh menit yang lalu. Tapi kenapa malah si Mark ini malah membawanya sampai ke rumahnya begini?

Koeun sudah menatap kesal lelaki satu itu. Namun hanya dibalas dengan endikkan bahu lelaki itu,membuat kekesalan Koeun bertambah menjadi berkali - kali lipat.

Wanita paruh baya tersebut mendudukkan Koeun di ruang tamu. Mark sudah lebih dulu naik ke lantai dua dan malah meninggalkan Koeun berdua saja dengan ibunya itu.

"jarang - jarang loh Mark bawa cewek ke sini, Tante seneng deh"

Ya iya Tante,Mark mah bawa ceweknya ke Hotel. Ga mungkin nidurin di rumah... 

Koeun hanya meringis dan tersenyum dengan sangat terpaksa hingga membuatnya terihat aneh "hehehe masa sih Tante?" tanyanya.

Wanita tersebut mengangguk dengan sangat bersemangat lagi "Tante beneran loh,sampai khawatir jangan - jangan ga ada yang mau sama anak Tante"

Koeun tertawa getir lagi, "hahaha"

Ternyata anak itu pandai bohong juga,dasar

Kemudian terdengar suara langkah kaki dari arah tangga. Dan benar saja,Mark baru saja turun dan hendak ke ruang tamu. Koeun semakin membelalakkan matanya saat melihat lelaki itu ternyata sudah mengganti pakaiannya dengan yang lebih santai.

Kaos oblong dengan celana pendek selutut.

Saat mata Koeun berhasil bertemu dengan mata Mark,maka dengan sengaja gadis itu berusaha mengirim kode telepati lewat sorot matanya yang dibuat tajam.

Kenapa ganti baju kau Mark Lee? Aku masih disini,dasar meneybalkan. Antarkan aku pulang!

Mark mengerti sebenarnya,namun ia terlalu malas untuk menanggapi dan malah berjalan ke arah ruang keluarga dimana sofa untuk bersantai berada. Mark kemudian duduk disana dan langsung menselanjarkan kakinya.

Tak lama, entah darimana ia mengeluarkan sebuah PSP dari sisinya. Detik berikutnya ia sudah asik dengan benda biru berukuran lima belas sentimeter tersebut. Mengucapkan kata - kata umpatan atau cacian kepada benda tak bernyawa itu jika dirinya kalah dalam sebuah pertandingan.

Sang wanita yang duduk di sebelah Koeun hanya menggelengkan kepalanya kesal. "Begitulah kelakuan anak Tante setiap hari. Apa ada yang mau dengan anak Tante kalau begitu modelnya?" cibirnya dengan suara yang sengaja di besarkan volumenya agar terdengar oleh anak bungsunya itu.

Namun Mark tetap saja asik dengan PSP nya.

"Oh iya,nak Koeun sudah berapa lama pacaran dengan Mark?"

"Hah?" Koeun tak bisa tak menganga ketika mendengar pertanyaan dari Ibunda Mark ini. Ia menggaruk tengkuknya canggung sambil menggeleng pelan "Sa-saya ga pacaran de-dengan Mark,Tante" bantahnya.

Wanita tersebut langsung terkejut, "ah? benarkah? anak Tante kurang tampan ya?"

Koeun sontak mengibaskan kedua tangannya ketika melihat wajah wanita tersebut sedikit murung, "bu-bukan gitu maksudnya,Tante"

"terus kenapa?"

Jawab apa ini? Aduh aduh mati kau,Koeun

"Heung...kan tampan itu.....bukan alasan untuk diajak pacaran kan Tante?"

Sang Ibunda Mark hanya memiringkan kepalanya bingung mendengar penjelasan Koeun. Gadis itu buru - buru meralat ucapannya, "mak-maksud saya..Mark tampan kok. Sangat tampan malah. Tapi saya tidak berpacaran dengannya,Tante.."

Red Dress +Mark , KoeunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang