[ Revealing The Truth]

1.6K 175 35
                                    

"Udah lama banget sebenernya aku pengen ketemu kamu" ucapnya sembari menarik kursi disamping Koeun dan mendudukinya. Bahkan tanpa dipersilakan,lelaki satu ini sudah dengan nyamannya ada disitu.

"Memangnya ada apa ya?"

Donghan benar - benar tidak bisa berhenti tersenyum. Sungguh, melihat Koeun bisa menjadi sasaran empuk rencananya membuat dia tidak sabar untuk memulai segalanya.

"Kamu pacarnya Mark kan?"

Koeun mengerutkan keningnya, "Bukan, dia cuman temen"

Donghan tertawa renyah sembari menengok jam di pergelangan tangannya. "Mau aku anter pulang ga? Sekalian kan rumahnya searah juga?"

Koeun mengerutkan keningnya untuk yang kesekian kalinya. Memangnya lelaki ini tahu dia tinggal dimana tepatnya? Bagaimana bisa berkata bahwa rumahnya searah dengannya?

"Ga usah, mau nunggu Donghyuck selesai kelas kok"

Donghan nampaknya tidak mengindahkan perkataan Koeun, malah dengan lancangnya ia mengenggam pergelangan tangan gadis itu seolah menariknya agar ikut bersamanya.

"Aku pengen ngobrol banyak sama kamu. Mending kita cari kafe yang deket aja yuk?"

Radar waspada Koeun seketika meningkat ke level berbahaya. Apa - apaan ini, belum juga kenal tapi lelaki yang Koeun lupa namanya sudah mengajak pergi? Dengan sedikit memaksa?

"Lepasin ga?"

Koeun dan Donghan sontak menoleh ke belakang. Ternyata ada Mark di balik punggung Donghan tengah menatap tajam keduanya.

"Kenapa? Ga suka?" seolah menyiram bensin ke atas api menyala,Donghan semakin menarik Koeun hingga terdengar rintihan dari bibir gadis itu.

Mark tidak tinggal diam,laki - laki itu kemudian juga ikut menarik tangan Donghan agar berhenti menyakiti Koeun.

"Kalau saya bilang lepasin ya lepasin" masih dengan suara dinginnya Mark berusaha menggertak Donghan.

Koeun yang notabenenya tidak mengerti apa yang sedang terjadi hanya mampu menggerutu kesal.

"Misi, aku gatau apa-apa ya. Aku ga ikut-ikutan"

Mark menatap sekilas Koeun dengan pandangan sinisnya dan sukses membuat gadis itu membeku seketika.

Cukup dingin untuk membuat Koeun memilih untuk membungkam kembali bibirnya.

"Oke oke. Nih aku lepasin" ujar Donghan dan kemudian mengangkat kedua tangannya sambil tertawa.

"Takut ya kalau Koeun sampai tau yang sebenernya?" kemudian ia tertawa lagi dan lagi seolah ada yang sedang melucu disana. Membuat Koeun hanya bisa mengerutkan keningnya heran.

Apa memang selera humor orang ini aneh?

Tapi,Koeun yang masih berdiri terpaku di tengah - tengah mereka kemudian menatap penuh selidik ke arah mereka berdua.

Kenapa baru saja ia mendengar namanya disebut?

Ada apa sebenarnya ini?

Padahal ia kenal saja tidak dengan laki-laki ini.

Mark menggertakkan giginya tak suka. Tak ada kata yang mampu ia ucapkan. Seolah apa yang diucapkan Donghan memang benar adanya.

Dan hal itu malah membuat Donghan semakin tertawa kencang.

"Yaudah,aku pergi dulu ya. Siapa tau kita bisa ketemu lagi. Berdua." ucapnya sambil memberi kedipan pada gadis itu.

Sedangkan Koeun hanya memasang mimik ingin muntah melihatnya. Kenal saja tidak kenapa kelakuan lelaki itu sok kenal sekali.

Red Dress +Mark , KoeunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang