[ Let's Run Together ]

1.7K 184 26
                                    

Koeun mengatur nafasnya yang kini tiba - tiba terasa sesak ketika Eunbin sedang berjalan melewatinya.

Aduh bagaimana ini?

Dia lihat wajahku tidak ya?

Dari ujung matanya dapat Koeun lihat Eunbin sedang berbicara dengan seorang pria paruh baya yang nampaknya sedang mengucapkan terima kasih pada gadis itu karena mengingatkan kunci yang tertinggal di  meja.

Setelah lelaki itu pergi,tentu saja Eunbin langsung membalikkan badannya dan berjalan ke arahnya.

Dan tanpa sengaja matanya yang berwarna coklat sempat bertemu dengan mata Eunbin.

Sontak Koeun langsung menundukkan pandangannya untuk memutus tatapan tersebut.

"Mark..gimana ini.." rengeknya dalam pelukan Mark.

Eunbin yang merasa melihat wajah yang ia kenal kemudian hendak menghampiri Koeun. Memastikan apakah yang membuat gadis itu masih berdiri depan kafe sejak kepergiannya sejak tiga jam lalu.

Langkah Eunbin yang mendekat semakin membuat Koeun berdebar - debar. "Mark.." rengeknya. Koeun tidak bisa berpikir apa - apa lagi. Alasan apa yang harus dikatakan. Apalagi sekarang ada Mark disini,pasti Eunbin akan sangat terkejut.

Jarak Eunbin dengan Koeun kini hanya tertinggal lima langkah saja. Gadis itu hendak menyapa Koeun jika tidak tiba - tiba saja lelaki yang sedang dipeluk Koeun menciumnya.

Eunbin terdiam sesaat "owh....." dia langsung mengalihkan pandangannya dan bersemu merah melihat adegan di depannya. Dan buru - buru saja ia berjalan melewati pasangan tersebut sambil menundukkan pandangannya.

Tidak berniat untuk menganggu atau menyela mereka sama sekali.

Setelah dirasa Eunbin tidak ada di sekitar mereka,Koeun langsung melepaskan pelukannya dan mendorong Mark kesal.

"Kamu ambil kesempatan ya?!" pekiknya sambil menunjuk - nunjuk Mark di depan wajahnya. Dia mengusap bibirnya kesal dengan punggung tangannya.

"Harusnya saya dapat ucapan terima kasih karena bantuin kamu" balasnya.

Koeun menghentakkan kakinya kesal sambil menatap tajam Mark.

Sedangkan lelaki itu tertawa kecil sambil menepuk puncak kepala gadis itu "udah udah,jangan marah,maaf,saya cuman kepikiran itu" ucapnya berusaha menenangkan amarah Koeun.

Gadis itu hanya terdiam dan segera berjalan menjauh dari Mark. Dia benar - benar kesal dan tidak mood untuk berbicara dengan lelaki itu!

Mark tidak tinggal diam,kemudian ia berjalan beriringan disamping Koeun "kamu ganti sabun ya? wanginya beda"

Koeun langsung memukul lengan Mark keras - keras "ga sopan!!"

---------------

Donghan tersenyum tipis ketika melihat kilatan marah dibalik mata orang didepannya.

"Mark,aku kesini mau pinjam buku absen bukan mau berkelahi denganmu,biasa aja dong wajahnya" 

Mark hanya mendengus dan menolehkan kepalanya ke samping mencari buku yang dimaksud Donghan dan langsung melemparnya kasar benda itu ke meja di hadapannya.

Donghan segera mengambil buku tersebut sambil menatap Mark remeh "kau sepertinya sakit hati sekali ya karena kejadian itu? Padahal aku hanya mengucapkan fakta"

Mark yang awalnya berusaha meredam amarahnya langsung menarik kerah baju Donghan geram. "Sialan" desisnya. Donghan malah semakin senang melihat umpannya berhasil ditangkap mentah - mentah oleh lelaki Kanada ini.

Red Dress +Mark , KoeunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang