[ The Mission ]

1.8K 204 30
                                    

"Eun,maaf banget aku ga bisa ikut ya?"



"Tapi Yer,kamu janji bisa hari ini"



"Maaafff banget Eun,aku baru inget kalau hari ini hari jadi aku,jadi aku mau ke makam. Please Eun jangan marah yaa"



"Hhh,yaudah aku sendiri juga gapapa"



"Maaf beneran Eun,jangan marah ya?"



"Iya iya aku ga marah"



"Makasihhhh Eun"

Koeun menutup sambungan teleponnya sambil menghela nafas kecewa. Yeri sudah berjanji untuk menemaninya bertemu dengan Eunbin tapi gadis itu malah meninggalkannya tiba - tiba seperti ini.

Demi Kak Jaehyun sih,tapi tetap saja menyebalkan. Tahu gitu Koeun takkan membiarkan Donghyuck pergi main dengan temannya dulu.

Akhirnya Koeun menyesap kopinya sambil melirik ke arah kasir. Tempat dimana gadis bernama Eunbin itu berada. Ia terus saja menebar senyum sambil menyerahkan pesanan para pelanggan.

Koeun sedikit meringis ketika cairan hitam pekat itu menyentuh bibirnya. Sontak ia menurunkan cangkirnya dan memegangi bibirnya yang terasa perih.

"akh sial,ini gara - gara Mark" desisnya.

Niat hati ingin meminjam earphone di sekre tapi berakhir dengan....

Kalian tahu bukan apa itu?

"bisa tidak sih anak satu itu sehari saja tidak membuatku luka seperti ini,perih sekali" rengeknya seperti ingin menangis.

Setelah puas meratapi ujung bibirnya yang terluka, Koeun kembali memfokuskan dirinya untuk mengawasi Eunbin dari tempat duduk kafe ini.

------------

"Aku tak tahu kalau kau makin cantik saja" lelaki itu,Donghan, menyerahkan buket bunga untuk kekasihnya,Kim Doyeon, sambil tersenyum manis. Gadis itu menerimannya dengan sumringah dan langsung memeluk lelaki itu setelah baru saja keluar dari pintu keluar bandara.

"Aku merindukanmu,sungguh"

"Aku juga sayang" ucapnya sambil mengusap rambut panjang gadis itu dengan penuh sayang.

Heejin mendengus dan langsung melewati sepasang kekasih yang sibuk melepaskan kerinduan itu. Dia menarik kopernya ke arah Mark yang berdiri tidak jauh dari mereka. 

"Dunia serasa milik berdua saja" ucapnya pura - pura merasa terganggu.

Mark hanya tertawa kecil dan mengambil koper dari tangan Heejin "biarkan saja,kalau kau ingin seperti itu,carilah kekasih" ucapnya sambil melambaikan tangan ke arah teman - temannya yang lain yang juga baru saja landing.

Jihoon yang berdiri di samping Mark langsung berdehem "dan sepertinya aku siap untuk menjadi kandidat kekasihmu" godanya dan langsung membuat Heejin memicingkan matanya.

Mark memperhatikan punggung Donghan yang masih saja memeluk perempuan itu. Aura gelapnya langsung menguar dengan jelas. Jelas dari tatapan matanya bahwa ia sangat tidak menyukai objek yang sedang dipandangnya.

Red Dress +Mark , KoeunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang