[ Let Her Go ]

1.5K 174 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Pusing ga tuh kalian?

Bayangin aja gimana jadi Koeun,haduhh

---------------

Mark memasukkan ponselnya ke dalam sakunya sembari mengambil langkah mendekati mobil Doyeon. Diketuknya kaca mobil tersebut dengan membungkukkan badannya sedikit.

Dengan perlahan gadis itu membuka kaca mobil miliknya.

"Ada apa?" tanya lelaki itu disertai raut wajah yang seolah tak ingin diganggu.

Doyeon tampak termangu sesaat. Mengigit bibir bawahnya sambil mengetuk - ngetukkan jarinya pada setir mobil.

"Mark, bisa ga kamu ga usah deket - deket Koeun lagi?" tanya Doyeon to the point.

Mark menautkan alisnya mendengar pertanyaan Doyeon. Ada apa ini tiba - tiba temannya membawa nama Koeun?

"Memang kenapa? Saya memang ada urusan sama dia"

Doyeon tampak kecewa mendengar jawaban Mark yang terdengar membantah permintaannya. Ia mendengus kasar sambil mengcengkram setir mobil kuat - kuat. "Kamu ga tahu Koeun itu siapa kan? Lagian sejak kapan kamu jadi deket sama dia?"

Mark menghembuskan nafasnya lelah mendengar rengekan Doyeon. Di sandarkannnya tangan kanannya pada bagian atas pintu mobil untuk menahan rebahan kepalanya. Mark menatap Doyeon dari posisi berdirinya kini.

Doyeon terdiam. Tatapan tajam Mark yang mengintimidasinya dari arah atas bisa terasa begitu tajam juga dari jarak sedekat ini. "Terus kamu mau saya apain Koeun? Usir?"

Gadis itu mengangguk mantap. "Kamu tahu alasan kenapa Heejin sampai pingsan tadi?"

"Karena Lucas?"

Doyeon menggeleng "bukan,itu semua karena Koeun yang minta"

Mark kini lagi - lagi menukikkan alisnya. Malam - malam begini mendengar ocehan yang sedikit tidak masuk akal dari Doyeon membuat Mark sedikit kebingungan. 

"Memang kamu punya bukti apa?"

"Heejin cerita kalau Koeun ngancem dia. Aku ga tahu Koeun mengancam dengan apa. Tapi yang pasti,tadi Heejin kelihatan ketakutan pas cerita ke aku. Mana bisa aku diam aja kalau dia membuat sahabatku seperti itu?"

Mark terdiam. Kemudian berkata lagi setelah menghembuskan nafasnya "Kalau gitu itu masalah kamu saya Koeun. Urusan saya sama Koeun itu beda lagi"

Gadis itu tak bisa tidak membelalakkan matanya mendenagr jawaban Mark yang menurutnya tidak masuk akal itu. Apa barusan ia mendengar Mark membela gadis itu secara tidak langsung? Kenapa Mark tidak berdiri di pihaknya dan mengiyakan apa yang baru saja ia katakan?

Red Dress +Mark , KoeunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang