[ Slow Down Boy ]

2.5K 239 65
                                    

"Aku ga mau berangkat pokoknya,Yer. Aku takut!!"

Koeun masih saja sesegukan dalam tekukan lututnya. Yeri lama - lama lelah juga menasihati sahabatnya ini yang menangis hanya karena akan pergi keluar dengan Mark.

"Eun,tenang aja kenapa sih,cuma jalan bentar aja kan?"

"Tenang nenekmu! Ini Mark Lee tau ga? Kalau sampai pulang ini masa depanku rusak emang kamu mau tanggung jawab?!"

Yeri mengusap telinganya yang baru saja mendapat omelan lagi. Dia menghembuskan nafasnya lelah sambil mengusap - usap punggung temannya itu.

"Kamu ga bakal diapa - apain Eun,yakin deh sama aku!" ucapnya berusaha menyemangati. Namun,tampaknya tidak berhasil karena Koeun masih saja gelisah dalam tangisnya.

"Lagian kamu pernah ikut ekskul karate,Eun. Kalau dia macem macem tonjok aja" imbuhnya. 

Koeun mulai perlahan menghentikan sesegukannya dan memikirkan apa yang baru saja Yeri katakan.

Ada benarnya juga.

"Aku gapapa kalau tonjok dia?"

"Hngg sebenernya jangan sih. Proposal aku tambah ditolak dong. Hehe"

Koeun menangis lagi.

Ternyata temannya masih sempat mengedepankan proposal biadab itu diatas keselamatan masa depan temannya sendiri.

"Udah dong Eun nangisnya. Nanti maskaranya luntur tau!"

"Biarin aja luntur biar ga usah pergi sama mark!!!"

"e e e e e koeun jangan diapus dong!!"

-----------
Koeun terus saja mengganti posisi duduknya. Jelas sekali ia sangat merasa tidak nyaman berada disini. Di sebuah kafe temaram dengan Mark yang duduk di depannya.

Dan tambahan, sekarang jam 11.

"Kamu ga kedinginan pakai baju sependek itu jam segini?"

"ya?"

Sebenarnya sangat. Sangat dingin. Dia sudah berniat membawa cardigan untuk membalut tubuhnya ini tapi langsung ditahan Yeri karena katanya akan menghilangkan esensi dari baju yang ia kenakan sekarang.

Menyebalkan sekali memang sahabatnya itu yang satu.

"Kalau dingin mau pindah ke tempat yang agak panas juga gapapa"

"ya?"

Apa katanya? Panas? Tempat apa itu?

Kini benak Koeun sudah muncul berbagai spekulasi tidak mengenakkan yang akan terjadi jika ia mengiyakan tawaran lelaki di depannya.

Maksudnya tempat panas bukan tempat yang seperti itu kan?

"eh disini aja gapapa kok" cicit Koeun panik.

Mark menautkan alisnya bingung. Koeun di depannya sudah sibuk menggosok - gosokkan lengannya karena kedinginan tapi kenapa tampaknya tetap pendirian teguh untuk disini.

Bagaimana tidak kedinginan jika baju yang gadis itu kenakan berbelahan rendah hingga jika Mark mau sedikit lebih menundukkan pandangannya lebih ke bawah mungkin ia bisa melihat dada perempuan itu.

"Yaudah kalau ga mau. Jadi,kenapa kamu mau ketemu saya? Bela belain sampai malam gini" tanyanya.

Koeun mengulum bibirnya gelisah "hmm cuman mau lebih deket aja sih sama kamu"

"lebih dekat?"

Koeun mengangguk "iya,pengen kenal aja Mark itu kayak gimana sih orangnya"

Lelaki itu tampak keheranan dengan perkataan Koeun. Ia memilih untuk mengambil teh hangatnya dan mengaduk- aduk isinya.

Red Dress +Mark , KoeunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang