( special chapter ) koeun's birthday gift ?

1.6K 176 33
                                    

Gadis itu menggaruk tengkuknya kesal. Ini hari ulang tahunnya, yang jelas - jelas sangat berharga karena terjadi setahun sekali, namun mengapa yang ada dia malah terperangkap di ruang sekre BEM dengan si diktator menyebalkan bukannya datang ke undangan Yeri untuk bersenang - senang?

Entah siapa yang harus disalahkan sebenarnya,Koeun nya kah karena terlalu menurut pada Mark atau Mark yang selalu mengambil waktunya kapan pun itu.

Daripada hanya makan hati karena membatin,akhirnya gadis itu memilih untuk menenggelamkan kepalanya dalam laptop dan mengerjakan tugasnya.

"Koeun?"

Gadis itu mengangkat wajahnya dan menatap datar lelaki yang duduk di balik mejanya "apa?"

Mark tertawa kecil melihat wajah gadis itu yang tampaknya sedang kesal sekali. Kemudian ia meletakkan beberapa lembar kertas yang ia pegang dan berjalan ke arah Koeun yang duduk di sofa seberangnya.

Lelaki itu melirik sekilas jam di pergelangan tangannya, "udah makan?"

"ya menurut kamu? hampir setengah hari loh aku disini terus kamu masih nanya gitu?"

Oke,sepertinya Koeun sudah benar - benar kesal sekali sampai ubun - ubunnya dilihat dari nada bicaranya yang meninggi. Mark hanya tetrawa renyah dan kemudian duduk di samping Koeun sambil menatap layar laptop milik gadis itu.

"Yaudah, ayok makan dulu. Mau makan apa?" tawarnya.

"Apa aja"

"Ga ada nama makanan 'apa aja'"

"Ya apa aja"

Mark menghembuskan nafasnya dan kemudian menatap lekat ke sosok gadis yang duduk di sampingnya "Yang lagi ulang tahun marah marah mulu ya?"

Koeun sontak menoleh dan membelalakkan matanya.

Tahu darimana Mark kalau dia sedang ulang tahun?

Tapi....

 Kalau sudah tahu kenapa malah dengan santainya meminta Koeun untuk berdiam di sini?

"Gini ya,Presiden Mark yang terhormat, kamu kan tahu tuh aku lagi ulang tahun. Mending anter aku pulang aja. Aku capek"

Mark menggeleng sambil tersenyum tipis. Terlihat sedikit menyeramkan di mata Koeun sejujurnya.

"Ga mau kado memangnya?"

Koeun mengerjapkan matanya "kado?" Mark mengangguk mengiyakan dan dengan perlahan menggeser tubuhnya mendekat pada Koeun. "Ulang tahun yang keberapa kali ini?"

Koeun terdiam.

Bukan karena ia tidak ingat umur dia berapa sekarang, hanya saja sikap Mark yang sedang menatapnya dalam jarak sedekat ini membuat Koeun sedikit terhipnotis hingga terdiam terpaku seperti ini.

Mark yang melihatnya menjadi gemas sendiri, kemudian mengapit dagu gadis itu dengan jari telunjuk dan ibu jarinya. Mengusap bibir bawah gadis itu dengan ibu jarinya sambil berkata dengan sangat pelan "kadonya dikasih duluan ya?"

Dan ya..

Mark mencium bibir mungil gadis itu. Memberinya kecupan ringan dan melepaskannya "satu..." ucapnya sambil menatap wajah Koeun.

Kemudian lelaki memajukan kembali wajahnya, mencium kembali bibir gadis itu. Kali ini sedikit lebih lama dan intens. Setelah itu, barulah ia memundurkan wajahnya "...dua" ucapnya.

Koeun mengerjapkan matanya. Dia sedikit linglung dengan apa yang baru saja terjadi. Sepertinya kedatangan bibir Mark diatas bibirnya menjadi suatu hal yang biasa hingga membuat kinerja gadis itu sedikit lambat dari biasanya.

Jika biasanya Koeun akan memprotes,maka kali ini dia hanya terdiam dengan tatapan kosong.

Mark yang belum mendapat rengekkan Koeun kembali mengambil kesempatannya dengan mendaratkan bibirnya di atas bibir Koeun yang ranum. Memiringkan kepalanya dan lebih melumatnya kali ini.

Tangan Mark pun masih aktif untuk mengapit dagu gadis itu agar tidak bergerak sama sekali.

"...tiga"

Ucapnya setelah melepaskan pagutannya.

Ketika lelaki itu hendak memajukan kepalanya lagi,kali ini Koeun barulah tersadar. Ia menahan gerakan lelaki itu dengan berpegangan pada pundak lelaki itu.

"Ma-mau berapa kali memangnya? Udah udah" jawab gadis itu dengan sedikit panik melihat Mark yang tampaknya masih berminat padanya.

"Hmm berapa ya?" Mark melirikkan matanya ke kiri seolah sedang mengingat - ingat. Koeun memundurkan badannya buru - buru untuk mencegah hal buruk terjadi lagi.

Namun tangan Mark sudah bergerak lebih cepat dengan menahan pinggang gadis itu agar tidak pergi terlebih dahulu.

"Umur kamu berapa sekarang? Ntar saya cium kamu sebanyak itu. Gimana?"

"HAH?!"

-------------------------

Untuk yang haus Markoeun, apakah sudah tidak haus lagi? 

Pendek aja ya, kalau kepanjangan ntar Mark nya seneng:(

Red Dress +Mark , KoeunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang