[ Wrecking Ball ]

1.7K 154 54
                                    

Satu menit...

Dua menit....

Lima menit....

Sepuluh menit.....



Dua puluh enam menit.....



Tiga puluh menit.....

"Kita mau sampai kapan sih diam-diam seperti ini terus?" Yeri menyandarkan punggungnya sembari menatap Donghyuck kesal. Lelaki di depannya hanya terus mengamati Yeri dengan dahi yang ditekuk.

"Sampai ketemu caranya agar Koeun bisa mengerti"

Gadis itu kemudian menghela napasnya. Rasa-rasanya agak mustahil mengharapkan Koeun akan memaafkannya mengingat perbuatan dia bisa dibilang cukup menyakitkan. Tapi ia tidak mau sahabat terbaiknya menjauh dari dirinya. Sudah cukup ia kehilangan Jaehyun, apa mesti ia harus kehilangan Koeun juga?

"Terus aku harus gimana ya? Aku takut..." ucapnya sembari menekuk wajahnya khawatir. Bayangan akan Koeun yang mungkin akan menatapnya sinis membuat Yeri berdebar-debar. Koeun diam saja sudah menakutkan apalagi kalau sudah menatapnya penuh kebencian?

Serasa di neraka ga sih?

"Menurut kamu kita perlu panggil Lucas juga ga ke masalah ini?"

Donghyuck menautkan alisnya sembari memberi Yeri tatapan bingung. "Tapi aku lebih milih untuk melibatkan Mark,sih"

-------------------------------------------------

"Udah makan?"

Koeun mengangguk dan perlahan menaikkan kaki kirinya ke anak tangga ketiga "Udah kok". Sang kakak,Doyoung, yang tengah menatap adiknya dari bawah mengerutkan keningnya. Ia seperti melihat ada yang janggal pada adiknya. Tidak seperti biasanya.

Raut wajahnya seperti terlihat lelah sekali. "Yakin? Kok masih lemes gitu?"

Koeun berdecak dan tidak mengacuhkan perkataan kakaknya sama sekali. Terlalu lelah. Kakinya terus menapaki anak tangga satu persatu sambil menenteng tas ranselnya menuju kamarnya. Entah mengapa rasanya hari ini benar-benar terasa panjang.

Yeri yang selama ini berpacaran dengan Lucas.

Kemudian dirinya yang entah mengapa tadi mencium Mark secara serampangan.

Arrrgh!

Entahlah, rasanya hari ini terlalu berantakan!

Koeun melepaskan ikatan rambutnya dan kemudian mengambil handuk. Bergegas mandi sebelum ia nanti mengerjakan tugas kampusnya. Kalau sudah mandi biasanya beban yang ia rasakan bisa menjadi lebih ringan sekitar 50%.

Lumayan kan?

Air hangat yang membasuh tubuhnya benar-benar mampu membuat dirinya menajdi lebih rileks. Harumnya wangi sabun cair yang membalur tubuhnya sedikit menenangkannya. Meskipun hanya sesaat.

Ya. Bayangan bahwa selama ini Yeri adalah kekasih Lucas kembali menghampirinya. Menyakitkan. Bukannya Koeun belum move on dari lelaki pemain basket itu. Hanya saja ....

ini terasa aneh.

Dulu Koeun selalu menceritakan kegiatannya dengan Lucas. Apapun itu. Seolah Yeri adalah buku diary yang paling ia percayai. Tapi ternyata, dibalik itu ia juga melakukan hal yang sama dengan Lucas.

Maksudnya- Koeun tak habis pikir. Ini seperti kenyataan yang mau dicerna berapa kalipun tetap tidak bisa ia mengerti. Ada yang mengganjal.

Kenapa? Kenapa dari sekian banyak laki-laki harus Lucas?

Red Dress +Mark , KoeunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang