14

230 17 4
                                    

"Asal kau tau, entah mengapa hati ini tidak ingin ada yang mengganggumu"

Setelah mengantar Inggrit tadi Bryan langsung pulang ke rumahnya. Rumah yang terletak di perumahan elite itu tampak anggun, bersih, dan asri.

Bryan duduk di atas kasurnya sambil menyandarkan punggung ke sandaran tempat tidur. Entah mengapa Bryan terlihat sangat letih.

Entah apa yang Bryan pikirkan saat ini, tatapannya kosong. Tiba-tiba lamunan Bryan buyar karena handphone nya bergetar di atas nakas sebelah tempat tidurnya itu.

Grup COGAN SMA TRIJAYA

Devon : Ciee.. Ciee Bee-nya acuu dapat cewek balu.

Revan : Lo ajak jalan nggak tadi tuh cewek, Yan?

Arga : Siapa namanya, Yan?

Devon : Cantik kok, Yan. Nikahin aja langsung, hahahhaha. Daripada lo buat dosa nantinya

Revan : Ingat!!  Jauhi pernikahan dini!
Arga : Dua anak lebih baik

Bryan : Iklan aja terus sampe mampus!!!

Devon : Ciee..ciee yang lagi kasmaran niyeee

Kenzo : Melanie punya adek apa nggak?!

Revan : Tumben lo tanya tuh anak

Arga : Apa urusan lo sama adeknya Melanie? Ehh Melanie itu bukannya cewek yang lo bilang lalat itu kan, Ken?

Kenzo : Iya, gue ada urusan sama tuh anak

Devon : Aduuhh acuu bahagia dechh. Because dua orang temen acuu lagi jatuh cinta

Kenzo : Diem lo banci!!

Bryan : NAJIS!!

Devon : Semoga langgeng ya teman-teman. Bryan sama anak baru, dan Kenzo sama Melanie

Arga : Kenak karma lo, Ken!  HAHAHA

Kenzo : Ogah gue sama tu nenek lampir!!

Devon : Dan lo kakek lampirnya. LOL.

Revan : Hahahaha. Udah, Von. Kalau lo lanjutin siap-siap aja anu lo dipotong habis.

Kenzo : Mesum lo!!

Revan : Sesekali aja braayyy

Arga : Alay!!

Devon : Kenalin ke kita dong, Yan. Gebetan baru lo itu

Revan : Yang baru aja langsung diembat. Gue aja yang lama gak dapet-dapet

Bryan : Bukan urusan lo!!

Arga : Mati lo. Hahahha

Devon : Tenang aja, Yan. Gak akan gue embat kok gebetan lo itu. Gue udah ada inces Dara kok. Jadi untuk apa lagi inces yang baru.

Arga : Promosi ya lo. Kayak sales

Devon : Biarin

Revan : Ada nomor handphone Sofia nggak?

5 menit kemudian

Revan : Yaaahh gaada yang balas.

Membaca chat dari teman-temannya itu, Bryan seperti ingin marah saja. Karena Bryan tidak ada hubungan apa-apa dengan Inggrit.

Tapi, Bryan juga tidak suka jika ada teman-temannya yang mengganggu Inggrit. Seperti Devon kemaren yang hendak mendekat ke arah Inggrit.

Perasaan terkadang tidak dapat kita tebak begitu saja. Sebelum kita mengetahuinya lebih jelas.

Bahkan jika kita mengetahuinya sekalipun. Jika hati ini mendua, maka kita akan tetap merasakan keraguan di dalamnya.

Bryan tidak mengerti dengan jalan pikir Inggrit, karena Inggrit itu seperti orang yang terlalu berani untuk bertanya kepada cowok.

Contohnya saja ketika Inggrit mengemukakan pendapatnya tadi sore ketika Inggrit ingin memanggil Bryan dengan panggilan B.

Bryan yakin jika tidak semua cewek yang berani berbicara langsung seperti itu, apa lagi itu menyangkut panggilan. Lagian mereka tidak  ada hubungan yang spesial.

Perasaan Bryan yang paling dalam saat ini mengatakan bahwa Inggrit itu merupakan tipe cewek yang spesial. Inggrit berbeda dari yang lain. Inggrit terlalu polos tentang ini.

💛💛💛



VOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang