SUASANA
Suasana kikuk dan canggung terjadi antara Bryan dan Inggrit, entah apa lagi yang terjadi pada Bryan. Cowok itu hanya diam mulai dari mata pelajaran pertama tadi.
Inggrit kira setelah makan malam kemarin Bryan akan lebih baik dari biasanya. Tapi suasana saat sekarang tetap seperti biasanya. Seolah-olah makan malam kemarin hanya mimpi saja.
Tapi tidak masalah, Inggrit sudah biasa akan hal itu. Lebih baik sekarang Inggrit menghibur dirinya dengan es cream vanilla kesukaannya.
"Mel, gue ke kelas aja ya? " ujar Inggrit
"Lo nggak makan dulu? " Tanya Melanie
"Nggak usah, kan gue udah beli ice cream. Hehehe, lagian gue belum laper"
"Yaudah. Lo duluan aja, gue mah laper banget!!"
"Sip. Gue duluan. Byee!! " ujar Inggrit sambil berjalan sendirian untuk menuju kelasnya
Di dalam hati Inggrit bertanya, mengapa gerombolan Bryan dan teman-temannya tidak ada di kantin? Biasanya merekalah yang mengisi meja bagian tengah kantin itu. Dan tadi? Meja itu kosong. Seakan-akan murid lain tidak mau duduk disana karena disana adalah singgasana para cogan SMA Trijaya.
"Ciee yang pergi malam mingguan"
Mendengar suara itu Inggrit langsung mencari sumber suara. Dan sumbernya adalah Devon. Dan disana juga ada Bryan, Arga, Revan, dan Kenzo.
Sekilas Inggrit melirik ke arah Bryan. Cowok itu hanya diam tanpa tersenyum walau hanya segaris saja.
Dari pada dibilang cewek yang songong dan sombong, Inggrit hanya tersenyum ke semua gerombolan itu.
"Devooonnn" suara itu berasal dari Dara pacarnya Devon
Sepertinya Dara marah, dan jika ada Dara pasti juga ada Vallerie dan Lauren disana.
"Pacar lo ngamuk tuh!! " cibir Kenzo
Yang lain hanya ketawa saja mendengar cibiran dari Kenzo. Kenzo memang memiliki mulut yang sangat pedas diantara semuanya.
"Lo tadi janji kan temanin gue ke kantin!! Trus kenapa lo tinggalin gue?! " teriak Dara ketika sudah di dekat Devon.
"Ya, tadi gue ada urusan duluan sama Bryan. Gue mau nagih jawaban sama dia Dara ku yang cantik. Dan sekarang gue udah tau jawabannya. Ayo kita ke kantin. Jangan ngambek-ngambek" ujar Devon membujuk sang pacar tercinta.
Devon dan Dara pun berlalu dari pandangan mereka semua.
Inggrit yang tidak ada hubungannya pun. Langsung berniat pergi. Tapi suara Vallerie menghentikan langkahnya.
"Kenapa pergi Inggrit, ayo ke kantin bareng kita. Ya nggak, Ren? " tanya Vallerie ke arah Lauren dengan sangat manis. Vallerie memang memiliki aura tersendiri
"Iya, lagian es cream lo juga udah mencair tuh" ucap Lauren
"Eh" Inggrit hanya tersenyum malu, dan langsung berjalan ke arah tong sampah lalu membuang es creamnya tersebut. " Makasih udah ajak gue, tapi gue belum laper. Jadi gue pergi dulu ya " ujar Inggrit menyambung perkataannya dengan sopan
💛💛💛
Sebelum pulang ke rumah, Inggrit menuju perpustakaan dulu. Karena ia harus mengembalikan buku yang ia pinjam dua hari yang lalu.
Sekolah memang sudah sepi, dan Inggrit harus berjalan dengan cepat. Perasaan takut sudah mulai mendekati Inggrit.
"Ily?"
"Ehh Arga"
"Kamu mau kemana? "
"Ke perpus, mau balikin buku"
"Oh aku juga mau kesana"
"Ayo, soalnya aku mau cepat pulang"
Inggrit dan Arga langsung berjalan dengan cepat menuju perpustakaan.
"Emang kamu ada acara apa? "
"Acara? Nggak ada sih. Tapi cuma mau cepat-cepat aja" jawab Inggrit
"Pulang sama siapa? "
"Sendiri"
"Pulang sama aku aja. Gapapa kok" bujuk Arga
"Gak usah, aku naik taxi aja"
"Jangan nyesel ya, Nanti kamu diculik sopir taxinya loh" ujar Arga bergurau
"Kamu ih!! Jangan bilang gitu, perkataan adalah doa tau!! Kalau beneran gimana?! " sungut Inggrit "Aku duluan ya ke perpusnya, kamu lelet!! " ujar Inggrit sambil berlari meninggalkan Arga.
Arga hanya tersenyum saja melihat kelakuan Inggrit begitu. Walaupun Arga sudah tau kalau Inggrit menyukai Bryan. Dan mereka baru saja pergi malam minggu dan makan malam bersama kemarin malam. Bryan sendiri yang sudah jujur.
💛💛💛
Semua sudah menjadi rahasia umum. Karena teman-teman Bryan sudah tahu kalau Bryan mengajak Inggrit makan malam ke rumahnya.
Tanggapan setiap teman-teman Bryan tentu saja berbeda-beda.
Kenzo mendengarnya hanya diam acuh tak acuh saja. Revan melongo. Devon berbicara bahwa Bryan sudah sepantasnya seperti itu, karena Bryan merupakan cowok yang ganteng, selama ini dia yang menolak cewek, dan sekarang Bryan yang mengajak Inggrit. Padahal Devon tidak tahu kenyataan tentang Bryan dan Inggrit. Sedangkan Arga hanya bilang kalau Inggrit cewek baik, nggak banyak cewek yang seperti Inggrit. Dan Bryan harus bersungguh-sungguh dengan Inggrit, jika hanya ingin menyakiti maka Bryan harus berhenti.
Arga memang cowok yang baik. Bisa dibilang Arga itu impian setiap cewek di sekolah. Banyak cewek yang suka pada Arga. Tapi Arga hanya tersenyum dan menolak dengan sopan. Bukan seperti Bryan. Arga dan Bryan memang berbanding terbalik. Sehingga Vallerie cewek yang terkenal di sekolah saja suka kepada Arga. Sang Arga Adia Trijaya.
Lamunan Bryan terhentikan seketika karena suara Maminya.
"Bii... Turun dulu sini"
💛💛💛
TERIMA KASIH UDAH BACA CERITA AKU :)
TUNGGU SAMBUNGANNYA BESOK YA.
KAMU SEDANG MEMBACA
VOI
Teen FictionCinta itu ibarat candu. Jika kita semakin mendekatinya, maka akan semakin dekat pula rasa sakit yang akan diderita. Karena pilihan dalam percintaan hanya dua, yaitu mencintai dan dicintai. Dan lebih mengasyikkan lagi jika suatu hubungan itu saling...