CANGGUNG
Karena ini adalah acara makan malam, tentu saja meja makan rumah Bryan sudah dipenuhi dengan berbagai makanan. Mulai dari makanan yang sederhana hingga makanan yang mahal.
Inggrit dan Bryan duduk bersebelahan, sedangkan orangtua Bryan atau Papi Mami Bryan duduk di seberang sana. Bukan diseberang jalan! Tapi seberang meja makan yang bagus ini. Dan tentu saja itu mahal.
"Silahkan makan dulu" ujar Mami Bryan sambil tersenyum
"Senyuman yang sangat anggun, nggak kayak anaknya. Anaknya mah dingin banget. Tapi gapapalah yaaa, sekarang udah mulai baik kok. Hehehe" batin Inggrit sambil senyum-senyum sendiri, jika diperhatikan mungkin wajah Inggrit saat ini mirip dengan wajah ketika cewek penggila k-pop bertemu dengan oppa-oppa mereka itu.
"Kok malah senyum-senyum?"
"Ehh nggak ada, Tante"
"Kalau nggak ada kok malah senyum-senyum? "
"A.. Anuu.. "
"Hahahha, Tante bercanda kok. Ayo buruan makan"
"Iya, Tante"
Inggrit hanya mengambil sedikit makanan saja. Ia harus menjaga image nya di depan Papi Mami Bryan. Ya kali kalau ambil makanan banyak-banyak. Nanti malah dibilang anak gadis yang nggak diajarin sama orangtuanya. Dibilang rakus. Ahh banyaklah. Maka, Inggrit harus makan sedikit saja. Padahal jika di rumah mungkin semua makanan ini akan Inggrit habiskan.
"Makan lo gitu doang? " orang yang dari tadi hanya diam akhirnya juga mengeluarkan suara. Ya, siapa lagi kalau bukan tuan Agler muda.
"Mm.. Iya" jawab Inggrit ragu-ragu
Setelah itu tidak ada percakapan lagi, hanya suara dentingan alat makan saja yang terdengar.
Jujur. Inggrit sangat tidak nyaman dengan suasana hening ini. Jika dirumahnha, disela-sela makan, mama Inggrit pasti selalu berceloteh. Entah itu tentang sekolah Inggrit atau kucing Inggrit yang terlalu banyak makan.
Inggrit memang mempunyai seekor kucing betina kesayangannya.
10 menit kemudian...
"Ehem"
Semua mata tertuju pada orang yang berdeham. Tuan besar Agler. Ya, dia Papi Bryan.
"Dingin banget cuyy. Om ini mungkin waktu mudanya kayak Bryan kali ya? " batin Inggrit
"Sejak kapan kalian kenalan satu sama lain? "
"Ehh.. Mungkin beberapa bulan yang lalu, Om"
"Nak Inggrit nggak usah tegang gitu dong. Panggilnya Papi sama Mami aja. Ya kan, B? " cerocos Mami Bryan bahagia
Yang ditanya hanya diam.
"Ihh, kayak orang sariawan aja kamu, B" sungut Inggrit dalam hati
"Pi, aku kebelakang dulu " ujar Bryan sambil berlalu begitu saja
"Aduuuhhh... Kok ditinggal sih. Kan gue canggung banget nih" rutuk Inggrit dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
VOI
Teen FictionCinta itu ibarat candu. Jika kita semakin mendekatinya, maka akan semakin dekat pula rasa sakit yang akan diderita. Karena pilihan dalam percintaan hanya dua, yaitu mencintai dan dicintai. Dan lebih mengasyikkan lagi jika suatu hubungan itu saling...