37

34 2 1
                                    

Jika bisa, aku ingin kamu hanya untukku

Untuk waktu yang sangat lama, dan hanya kita berdua


Sekarang Arga diajukan sebuah pertanyaan yang tak terduga dari Vallerie. "Kamu suka Inggrit?". Arga yang tengah meminum jusnya itupun, langsung tersedak mendengarkan pertanyaan dari Vallerie.

Vallerie yang meilhat reaksi Arga seperti itu langsung tertawa melihatnya. "Hahaha, sepertinya iya nih" ujarnya sambil berlalu dari hadapan Arga. Kini ia menuju kamar Arga dan menyuruh cowok itu untuk segera bersiap-siap.

Jujur jika ditanyan akan hal seperti itu Arga juga tidak mengetahui jawabannya. Maka lebih baik ia tidak menjawab, karena jika menyangkut perasaan adalah hal yang sensitif, bisa saja berubah dari waktu ke waktu.

"Gaaaaaaa" panggil Vallerie kini sudah tak sabar karena yang disuruh tak juga bersiap-siap. Arga mendengar hal itu langsung berlari ke arah kamarnya.

"Emang cewek ga sabaran banget" ujar Arga yang kini tengah membuka baju kaus rumahannya. Vallerie yang melihat itu memalingkan wajahnya "Ih, kamu gitu terus. Kalau ada yang liat kamu kayak gini depan aku pasti dikira aku mesum" ucap Vallerie sambil memasang wajah cemberut

"Kan emang suka kan? Hayoo lhooo" Arga selalu akan menjaili Vallerie. Dimatanya, Vallerie selalu menjadi temannya yang sangat manja, apalagi jika dengannya.

"Ogah sama orang jelek" balas Vallerie sambil berjalan ke arah meja rias Arga, dan memperbaiki penampilannya. Tapi terkadang perkataan tak selalu sama dengan kata hati.

"Valval ngambek nih?" ujar Arga sambil berjalan ke arah Vallerie "Ayo brangkat, lezzzgoo" disertai dengan menarik tangan Vallerie.

Yang ditarik hanya mengikuti saja, sangat nyaman. Hanya itu yang ia rasakan ketika bersama Arga. Jika bisa, aku ingin kamu hanya untukku. Untuk waktu yang sangat lama, dan hanya kita berdua.

*****************

Melanie sudah sampai dirumah Inggrit, ketika ia datang ia melihat temannya itu sedang tertidur pulas. Dilihatnya jam di tangan kirinya, sudah menunjukkan pukul 18.00 wib. Jika dilihat seperti ini, Inggrit sangat menggemaskan jika tidur pulas seperti ini.

Ketika mengambil ancang-ancang untuk membangunkan Inggrit, niat Melanie terhenti karena ponselnya berbunyi. Disana tertera panggilan dari orang yang sangat ia benci, orang yang paling menyebalkan di sekolah. Sejenak Melanie berpikir untuk apa cowok ini menelefonnya. Tumben. Kalau ini masalah adek mereka yang bertengkar lagi ini nggak mungkin, tadi Melanie menjemput Kaizo pulang sekolah dan tidak ada laporan dari gurunya.

Melanie mengangkat panggilan tersebut di detik-detik terakhir.

"Susah banget hubungin lo, Presiden aja nggak selebay lo" ujar cowok tersebut. Kan, sesuai apa yang dikatakan Melanie dia adalah cowok yang PMS tiap hari.

"Siapa suruh lo telfon-telfon gue?!" namanya juga Melanie, gampang emosian orangnya jadi jangan dipancing

"Arga yang suruh"

"Knapa pake handphone lo?"

"Kepo banget lo jadi cewek"

"Wajib donggg, ga kepo ga idup gue. Puas lo?!" kini Melanie tak bisa menahan amarahnya. Sehingga membuat Inggrit terbangun, dilihatnya siapa orang yang teriak-teriak di dekat telinganya saat ini. Ketika menyadari bahwa itu Melanie, Inggrit langsung bangun dan menuju kamar mandi tanpa menghiraukan Melanie yang lanjut membalas setiap kata orang yang meneleponnya itu. Ia berjalan sambil memegang telinganya yang terasa berdenging.

Setelah mendengarkan alasan cowok itu meneleponnya yaitu karena ia ingin membeli roti dan menyuruh Melanie untuk mengantarnya. Mama Melanie memang membuka toko roti, dan setiap harinya terjual habis.

"Ga bisa, gue lagi ga dirumah. Pesen toko roti yang lain aja sono, bye!" perintah Melanie

"Woii gue sump-" belum siap sang penelepon menyelesaikan perkataannya Melanie langsung menjawab

"Yaudah yaudah, mau brapa? Dianterin ke rumah lo? Tapi agak lama nyampenya. Gue lagi di rumah Inggrit" akhirnya Melanie mengalah lagi, jika tidak diiyakan cowok itu aja bersumpah yang tidak-tidak.

"Dua lusin cinnamon roll. Ya. Ga nanya"

"Kennnn" belum siap Melanie meneriaki nama cowok itu, ia sudah duluan mematikan sambungan teleponnya.

"Bener-bener tuh cowok. Ya allahhhhhh musnahkanlah Kenzo dari hiduppp hambaaa" ujar Melanie sambil cemberut

"Doa lo ga akan dikabulin kalau gitu, Mell" Kini Inggrit sudah selesai dengan ritual mandinya.

"Au ah. Lo ikut gue nggak? Nganterin donat kakek tua"

"Tua apanya sih, Mel? Lo katarak ya?!, orang ganteng gitu anaknya" jawab Inggrit dengan polosnya

"Untung lo cuteee, kalau ga udah gue mutilasi lo!" kini Melanie sudah bersiap-siap untuk keluar dari kamar Inggrit

"Eh eh eh gue ikutt, tungguinnn" ujar Inggrit sambil memasangkan lipbalm dibibirnya

"BURUAN!!" suruh Melanie yang sudah ada diluar

**************

Inggrit dan Melanie kini sudah berada di depan rumah Kenzo, rumah yang sangat megah. Tentunya, karena ini adalah ruman Tn. Carlston pemilik hotel bintang lima diseluruh nusantara maupun di luar negri juga. Pagar yang gagah, halaman luas, banyak tanaman, ini benar-benar ibarat "rumah ku istana ku".

"Mel, kita nganternya disini aja?" tanya Inggrit polos, karena Melanie memberhentikan motornya Cuma sampai pagar rumah Kenzo.

"Ngga lah cayannkk cute ku, siapa yang bayar kalau Cuma sampe sini" Melanie kadang gemes sendiri dengan tingkah laku Inggrit

Inggrit dan Melanie bisa melihat Kenzo dari sini, mereka sedang berkumpul. Tapi sepertinya mereka belum menyadari kedatangan Inggrit dan Melanie. Dari dalam rumah, kita bisa melihat view diluar. Kini Arga, Kenzo, Revan, Devon, Vallerie, Dara, dan Lauren sedang berkumpul di balkon rumah Kenzo. Balkon yang terhubung dengan kamar Kenzo.

"Ken, Melani tuh" ujar Lauren memberi tahu

Kenzo langsung berdiri kemudian turun untuk mengambil pesanannya itu.

Melanie turun dari motor dan berjalan ke arah Kenzo.

"Jangan sok sibuk melebihi Presiden kalau di telfon" hanya itu yang Kenzo katakan setelah memberikan uang kepada Melanie dan membayar pesanannya.

Baru pertama kali Melanie melihat kenzo memakai baju seperti itu, kaos hitam dan celana pendek cream. 

"Tampan" Ujar Melanie dalam hati

"Hah?" Melanie yang belum konek hanya menyerngit

"Kembalian uang lo, bentar" belum sempat Melanie mengambil uang yang ada di dalam saku celananya, kenzo sudah berjalan ke dalam rumahnya "Buat lo"

"Oke besok gue balikin" ujar Melanie tak mau ribet-ribet untuk mengejar Kenzo. Di sekolah besok akan ia kembalikan, Melanie tipe cewek tak mau diberi apapun oleh cowok.

Kemudian mereka berangkat dari rumah Kenzo.

"Mel, kita beli boba dulu ya" pinta Inggrit dari belakang kemudian memeluk Melanie dari belakang

"Iya, orang galau harus minum yang manis-manis" ujar Melanie kemudian tertawa

"Apaan sih" kemudian Inggrit langsung menarik tangannya kembali.

Dan sebuah notifikasi muncul di ponselnya.

Arga

Ada Melanie malam ini, jangan buat diri lo sedih

Kalau ada kabar tntg Bryan akan gue kasih tau 

Setelah membaca pesan tersebut Inggrit mematikan handphonenya dan menengadah melihat betapa indahnya bintang-bintang dilangit. Dan angin yang membuatnya dingin saat ini. Malam ini ada Melanie yang akan menemaninya sesuai isi chat Arga tadi, ia harus menghibur diri saat ini.

VOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang