HILANG
Setelah pulang sekolah Inggrit, Arga, dan Vallerie pun ingin pergi ke rumah Bryan, mungkin saja Bryan sudah berada di rumahnya saat ini.
Arga dan Vallerie duduk di depan, dan Inggrit duduk di belakang, seperti nyamuk saja.
Setelah tiba di rumah Bryan, cowok itu masih tidak ada. Kata Pak Satpam di rumahnya sih Bryan gak pulang-pulang dari sehari sesudah Maminya meninggal. Dan Papi Bryan juga tidak ada di rumah.
Dalam hati Inggrit yakin saat ini Bryan pasti ada suatu masalah besar yang sedang ia alami saat ini.
Di perjalanan pulang Inggrit hanya menyimak percakapan antara Arga dan Vallerie sejak tadi.
"Ga, kamu udah tanya sama Mama Papa kamu nggak di mana rumah tantenya Bryan?" tanya Vallerie
"Udah, tapi kata Papa tantenya Bryan itu udah pindah dari rumah lamanya seminggu yang lalu"
Inggrit sudah tahu fakta itu. Bahwa tidak ada satu pun orang yang tahu dimana rumah tante Bryan itu.
Inggrit hanya menghembuskan napas dengan kasar. Seolah percakapan antara Arga dan Vallerie itu tidak ada gunanya untuk mereka bahas karena Inggrit sudah tahu.
"Kata Papi aku juga gitu, Ga" jawab Vallerie
"Mungkin kita harus tunggu beberapa hari lagi, Val"
Dalam hati Inggrit berkata "Ini juga udah nunggu kok!! Apa yang harus ditunggu lagi?! Seharusnya kita yang nyari dia?!" tapi kata-kata itu hanya dalam hati Inggrit saja karena saat ini ia sedang tidak mau banyak berbicara dan berkomentar.
"Iya juga sih, Ga. Aku yakin Bryan pasti sedang kondisi terburuknya saat ini. Sampe nggak ada kabar gitu, biasanya kan dia kalau ada masalah selalu bilang ke kamu atau nggak aku, Ga"
"Mungkin ini terlalu sulit untuk dia ceritain ke kita"
"Iya, aku berharap Bryan baik-baik saja" ujar Vallerie
"Aku juga berharap begitu" batin Inggrit
********
Di rumah, Mama bertanya pada Inggrit tentang Bryan. Apakah Bryan udah pulang atau Inggrit sudah mendapatkan kabar tentang Bryan.
Dan Inggrit menjelaskan kepada Mamanya kalau Bryan itu tidak ada kabar sama sekali, dan di rumahnya juga tidak ada, pas kemarin Inggrit mencoba untuk menelpon Bryan tersambung akan tetapi tidak diangkat, dan tadi handphone Bryan sudah tidak bisa dihubungi lagi.
Kadang dalam keadaan seburuk itu. Seseorang akan kehilangan akal sehatnya. Dan Inggrit takut kalau Bryan nantinya akan melakukan hal yang diluar pikiran kita saat ini.
Sekarang hari sudah malam, dan Inggrit ingin cepat-cepat tertidur, karena ia sangat ingin pagi segera tiba. Karena apa? Karena ia berharap orang yang ia khawatirkan segaligus ia rindukan datang. Dan itu Bryan.
*******
"Bii......?"
Bryan hanya tersenyum tipis
"Kamu dimana?"
"Lo nggak usah khawatir, gue lagi di tempat yang menurut gue nggak ada orang yang bakalan menghianati gue, Ily"
"Aku khawatir"
"Gue baik-baik aja"
"Cepat pulang ya?"
"Gue akan pulang, tapi gue nggak tau kapan hati gue mau pulang"
"Kamu baik-baik disana"
"Iya, gue pergi dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
VOI
Teen FictionCinta itu ibarat candu. Jika kita semakin mendekatinya, maka akan semakin dekat pula rasa sakit yang akan diderita. Karena pilihan dalam percintaan hanya dua, yaitu mencintai dan dicintai. Dan lebih mengasyikkan lagi jika suatu hubungan itu saling...