RAHASIA BESAR
Setelah pulang dari cafe bersama dengan Arga tadi. Inggrit langsung mandi dan makan. Malam ini Inggrit akan sendirian di rumah karena Mama dan Papanya akan pergi ke rumah temannya Papa. Kata Mama Inggrit, untuk pergi pesta sekaligus reuni SMA.
Kebetulan Mama dan Papa Inggrit itu satu SMA dulunya, jadi enaknya ya gini. Kalau ada reuni ya barengan aja.
Kisah cinta antara Mama dan Papa Inggrit memang awet, dari awal SMA sampai saat ini. Inggrit juga ingin kisah cintanya seperti orang tuanya saat ini.
"Ily, Mama sama Papa pergi dulu ya nak. Hati-hati di rumah. Pintu di kunci aja" itu kalimat yang selalu Mamanya ucapkan saat bepergian meninggalkan anak semata wayangnya itu di rumah sendirian.
Karena besok hari libur, Inggrit berusaha untuk membujuk Melanie untuk tidur di rumahnya malam ini. Sekaligus tujuannya untuk menemaninya. Namanya Inggrit, penakut banget.
"Mel, lo tidur di rumah gue ya?" ujar Inggrit melalui handphonenya
"Mmm, gimana yah?"
"Plisss, gue sendirian"
"Malas ah"
"Ayolah, Mel"
"Yaudah deh, tapi gue datengnya belum tau jam brapa ke rumah lo. Gue mau bantu nyokap dulu"
"Oke, menjelang malam gue berusaha untuk gak takut deh"
"Huu penakut lo! cemen!"
"Biarin. Bleee" ujar Inggrit sambil menjulurkan lidahnya
"Yaudah"
"Oke beibhhh"
"Ih alay lo!!"
"Apasih!!"
Ting...Nong.....
"Gue matiin dulu ya, Mel. Ada bel tuh" ujar Inggrit sambil berjalan ke luar kamar
"Sip"
Setelah itu panggilan antara keduanya terputus.
Inggrit berjalan ke arah pintu utama rumahnya. Tanpa mengintip dulu siapa yang datang Inggrit langsung membuka pintu.
"Lauren?" Inggrit lumayan terkejut karena kedatangan Lauren saat ini.
Untuk apa Lauren datang malam-malam begini ke rumah Inggrit?
Sudahlah, sebagai seorang tuan rumah Inggrit mempersilahkan Lauren masuk ke rumahnya. Karena tamu itu raja di rumah kita bukan?
Mau sedekat atau nggak kenal pun kita sama tuh orang, tapi kita harus sopan.
"Mau minum apa?" tanya Inggrit sopan
"Ga usah aja deh" ujar Lauren masih berdiri
"Kamu duduk aja dulu, aku mau ke belakang sebentar" ujar Inggrit tersenyum sambil berjalan ke arah dapur
Lauren mengikuti perintah Inggrit sebagai tuan rumah.
Tak lama setelah itu, Inggrit membawa minuman dan beberapa kue. Padahal tadi Lauren sudah menolak, tapi Inggrit tetap saja membuatkan Lauren minuman.
"Gue tadi kan bilang gak usah aja" ujar Lauren sambil menatap Inggrit
"Eh gapapa, kan kamu jarang main ke rumah aku. Jadi aku buatin minuman deh"
Lauren hanya mengangguk-angguk.
"Kamu sendirian ya?" tanya Inggrit sambil melihat ke arah jendela rumahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
VOI
Teen FictionCinta itu ibarat candu. Jika kita semakin mendekatinya, maka akan semakin dekat pula rasa sakit yang akan diderita. Karena pilihan dalam percintaan hanya dua, yaitu mencintai dan dicintai. Dan lebih mengasyikkan lagi jika suatu hubungan itu saling...