04-Kenapa?

1.6K 272 23
                                    

[ Revisi ]


Sesuai ucapan Daniel yang akan mejemput Yerin dari rumah ibunya.Kini Daniel tengah berdiri didepan cermin,sembari menyisir rambutnya kebelakang.

Daniel tidak memberitahukan perihal ini,ia berinisiatif membuat gadis berponi itu terkejut akan kedatangannya yang secara tiba tiba nanti.

Huh! Perlu kalian ketahui

Daniel tidak tahu sama sekali dimana rumah Yerin.Lantas bagaimana nanti dia mencarinya?.Entah lah.

Daniel melirik jam tangan nya "Jam delapan,oke gue otw" ucapnya lalu beranjak pergi.

•••

Rumah mama Yerin cukup jauh menurut Daniel.Bagaimana ia tahu?.

Mmm,ia membaca salah satu berkas penting milik Yerin.Dan disitu tertera alamat rumahnya dengan jelas.Cukup baik.Karena berkat itu Daniel bisa menemukan rumah sang asisten cantiknya.

Begitu perkiraan ia sudah dekat.Daniel bernafas lega karena jalanan yang ia lewati tidak masuk gang gang kecil yang mengakibatkan mobilnya susah berlalu lalang.Melainkan jalanan yang cukup luas dan bahkan bisa diisi oleh dua mobil sekaligus untuk berjalan.

"Rumah warna putih" gumam Daniel,matanya sangat aktif ke kanan dan ke kiri.

Ada beberapa rumah yang memang berwarna putih tapi menurut informasi yang Daniel dapat.Didepan rumah Yerin terdapat sebuah pohon mangga besar.

Ah! ternyata ketemu.

"Semoga itu rumahnya" batinnya was-was.

Mobilnya ingin mendekat ke arah rumah itu,namun tiba tiba saja keluar sosok Yerin bersama dengan laki-laki.

Mata Daniel menyipit melihatnya.

Dengan gerakan kesal ia menginjak pedal gas.

Daniel bisa melihat dengan jelas aura kebahagiaan Yerin saat bersama dengan laki-laku itu.Dan entah kenapa Daniel membencinya.

Cemburu kah?

Tidak tahu.

Tin-Tin-Tin

Tin-Tin-Tin

Sebut saja Daniel bodoh,memencet klakson dan menghentikan acar peluk memeluk Yerin bersama laki laki itu.

Tentu saja Yerin kaget.Begitupun dengan temannya itu.

"Daniel?" gumam Yerin.

Merasa seperti tertangkap basah,Daniel berdehem pelan.Lalu keluar dari dalam mobilnya dengan gaya cool-nya.

"Gue kesini buat jemput lo" suaranya terdengar dingin dan juga ekspersi wajanya datar.

Yerin bingung "Tap... tapi gimana bisa lo nemuin alamat rumah gue?"

"Gatau," jawabnya asal "Udah gece naik"

Yerin diam sejenak.Menatap temannya yang berada disampingnya.

"Lo gamau pulang bareng gue?" tanya Daniel sinis.

"Mm,sori tapi Yerin gue yang nganterin pulang" sahut teman Yerin cepat.

Daniel menolehkan pandangnya. "Lo siapa?"

"Taehyung" ucapnya mengulurkan tangan,namun diabaikan oleh Daniel.

Taeyung tersenyum tipis.

"Gue sahabat Yerin"

"Buruan naik Yerin!" geram Daniel menarik kasar tangan Yerin.Taehyung yang melihat itu mulai tersulut emosi.

"Gausah kasar bisa?" tangan Taehyung menarik balik tangan Yerin.Lalu menatap nyalang ke arah Daniel.

Yerin menggelengkan pelan kepalanya "Taehyung gue gapapa"

"Tapi dia kas-"

"Taehyung gue nggak papa"

Taehyung menghembuskan nafas pelan.Mau tak mau melepaskan gengamam tangannya. "Beneran?" tanyanya memastikan.

Yerin mengangguk.

"Gausah lama bisa?" suara Daniel terdengar.Sangat jelas.

"Gue titip mama... Kalo ada apa apa langsung hubungi gue.Gue pamit"

"Hati-hati"

Tbc~

Asisten ; Danrin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang