44

826 106 12
                                    

Haiiiiii.....

ada yang masih bangun jam segini???

akhirnya setelah tempur sama soal-soal, liburan UAS Tiba guys......... Gw jadi pengen nyanyi 'libur tlah tiba'...libur tlah tiba..... libur tlah tiba...

Dan akhirnya bisa update lagi....

hayoo... yang ngira MGA udah End. dan nagih extra part.

nggak tahu ini kabar buruk atau baik,,, MGA masih ada 5-6 part lagi. sebelum mencapai Ending. so,, yang masih kangen Gab dan Tata. atau kangen sama Gw (berharap ada yang kangen) kita ketemu di next part lagi. ada yang mau tahu gimana sih pernikahan Tata sama Gab??? ho ho ho...

Gw janji bakal selesein MGA sebelum gw mulai semester baru lagi. dan kayaknya sekarang udah bisa update Mga sehari sekali atau dua hari sekali...

isinya banyakan ceramah gw. langsung aja deh..jangan lupa yang dipojok bawah.

voment maksud gw...hehe

__

Tata pov.

Satu bulan.

Semuanya perlahan membaik. tentang hubunganku dengan Mama dan ayah. yah! , setidaknya aku tidak merasa seperti orang asing lagi saat bertemu dengan mereka berdua.

Dan satu bulan berlalu sejak hari itu. satu bulan sudah aku terikat dengan pria ini. Dan juga Sudah satu bulan kegiatanku menatapnya tiap pagi saat dia masih terlelap, menjadi kebiasaanku.

"Selamat pagi, Istriku." sapaan serak yang mengalun indah ditelingaku, seolah menjadi melody pembuka, sebelum aku beranjak dan melakukan tugasku sebagai seorang istri.

Aku tersenyum lembut, melihat Kak Gab yang masih terlihat enggan untuk bangun, meski tadi tatapan kami sudah bertemu, dan sapaan lembutnya menghadirkan senyumanku. Ia kembali memejamkan matanya, Dan lebih parahnya lagi. Ia kembali menarik tubuhku, hingga aku berada dalam pelukanya.

"Kak bangun!," Aku mendorong paksa Kak Gab agar Ia melepaskan pelukanya, "Bangun. nanti kakak telat ke rumah sakit." Kak Gab mengerang  kesal, tapi ia tidak melepaskan pelukanya sama sekali.

Dia menjadi sangat pemalas akhir-akhir ini. Tepatnya, Ia menjadi malas bangun, dan selalu mengurungku dalam dekapanya, seperti bantal.

Kak Gab kembali mengerang kesal, saat aku berhasil keluar dari pelukanya dan menarik-narik tanganya agar segera bangun.

"5 menit lagi..." rengeknya.

"Tidak!. bangun atau aku akan benar-benar mengambil air dan menyiram kakak disini." Aku menarik selimut yang tadi kak Gab tarik.

"Sekalian saja mandikan ka_"Buagh.

Aku melempar bantal ke arah wajahnya. bibirku tertarik lurus. dan aku menatap Kak Gab penuh kekesalan.

Aku mulai berpikir lagi,

Alasan apa yang membuatku mau menikah dengan pria ini?

"Aku kan sudah bilang dari tadi. Kakak tidak mendengarkanku. sekarang lihat kan," Aku menggerutu dengan kesal.

Kak Gab terlihat memelas. Aku tidak mau tahu. Dan tatapan seperti anak anjing hilang itu, tak akan membuatku menuruti kemauanya saat ini. Aku segera menarik tanganya untuk duduk dan sarapan bersama kami.

My guardian angelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang