48.

867 101 48
                                    

Pas gw bilang, kalau cometnya 20 gw bakal langsung update, lah @Qonitahalhaniyah malah spam di komen njay, ini Gw bego banget. Diakalin sama kepintaranya @Qonitahalhaniyah 😏. Intinya mah yang penting komenanya cukup 20😂. Qonita lo kangen Tata atau Gab? Kangen Gw napa? Gw nggak ada yang ngangenin😢😭

Nggak tahu Gw mau ngeluarin senyum iblis Gw sama dia, tapi disisi lain Gw malah ketawa ngakak😁😂. Maafnya ya, lewat tulisan Gw, Gw malah nyebar virus. Nih salah satunya yang terjangkit @Qonitahalhaniyah tapi dia kenanya virus pinter Gw, dan akhirnya Gw yang diakalin. Wkwkwk😁
P.s:
(Part dari baris ini ke atas isinya bercanda ya😁. Kasihan, jangan ngajak Gw ribut😭. Gw mah beraninya cuma ngomong doang😔).

Karna terharu. Gw dedikasikan part ini buat Lo @Qonitahalhaniyah dan juga @apriellavin2404
@nonia_byhq
@user02607103
@AihiKagamine
@queendeathdevil

Karna kalian udah nyempetin komen. Dan nggak biarin Gw gamon sendiri😭 alay Gw kambuh.

Ya udah.. selamat membaca guys.

_

_
Author pov.

"Kenapa rumah mendadak sepi?," gumam Bram sambil terus memperhatikan keadaan rumah yang memang nampak tak berpenghuni sore ini.

Tepat saat Matanya mengarah kearah Dapur, seseorang muncul dari sana dengan segelas Air ditangan kananya, "kemana Tari, Dit?" Gumamanya sambil membuka lilitan dasi yang terasa mencekik leher. Bram mendudukan dirinya pada salah satu sofa diruang tamu.

"Loh, Ayah udah pulang. Tumben-tumbenan!," balas Adit sedikit terheran, tanpa merespon apa yang ditanyakan oleh Ayahnya Tadi.

"Iya, Soalnya Ayah sama Abangmu Ada urusan. Abangmu lagi digarasi." Bram merengganggangkan otot lehernya sejenak sebelum kembali mengutarakan pertanyaanya tadi, "Tari kemana?,"

"Emang Kak Tari nggak bilang ke Ayah?,"

"Emang Tari ngapain?," itu ucapan Alvin yang baru masuk rumah dan kebetulan mendengarkan apa yang tengah dibicarakan oleh ayah dan adiknya itu.

"Kak Tari ke Malang, dia berangkat tadi pagi." Ucapan Adit yang sontak membuat keduanya membeku.

"Tari kemalang?!"

"Iya. Ayah nggak tahu? Kata Kak Tari dia udah kasih tahu ayah makanya Adit nggak ngasih tahu."

Deg.

Celaka.

Alvin langsung memutar badan kembali keluar. Diikuti Bram yang tengah menempelkan telponya ditelinga, dan menghubungi seseorang.

"Gab dimana kamu? Cepat pulang dan lihat keadaan Tata. Kemungkinan besar, Tari ada dirumahmu."

Adit hanya bisa menatap kepergian dua orang itu dengan pandangan tidak mengerti.

****

Tata pov.

Aku menatap ragu Kak Tari yang berdiri didepan pintu, menengok kebelakangnya aku tak menemukan orang lain yang bersama saudari perempuanku itu.

"Kak Tari sama siapa kesini? Ayah mana?," tanyaku pelan.

Entah kenapa tiba-tiba perasaanku menjadi tidak enak.

"Sendiri. Ayah nggak ikut." Suara Kak tari berubah menjadi sangat lembut. Caranya bicara juga menjadi sangat berbeda dari sejak terakhir kali aku berbicara denganya dengan penuh kesinisan.

My guardian angelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang