24 Maret 2019
21.38
Falling Angel Bar
ㅡ
"Giliranmu."
Dua malam lalu, suara rendah Taehyung berdengung rendah memenuhi dinding bar yang telah sepi.
Joohyun bergerak resah di kursinya. Dari sudut mata, dilihatnya si pemilik suara yang tengah menyeringai kecil. Seringai Taehyung membuatnya menggigit bibir bawah kuat-kuat ketika melirik deretan kartu yang ada di tangan. Kartu-kartunya tidak begitu bagus malam ini.
Di samping Taehyung, duduk Jisoo yang tengah tersenyum manis tanpa beban. Wajah lugunya mengulas ekspresi abu-abu sehingga Joohyun tak dapat menerka kartu yang ada di balik buku-buku jarinya.
Kemudian Joohyun merasa sebuah tangan hangat menyentuh pahanya yang hanya dilapisi gaun malam ketat berwarna hitam.
"Aku menang lagi." Seokjin membanting semua kartu dengan deretan angka sempurna. Sesempurna hidupnya. Ia menang telak.
Kini Joohyun mengerti maksud sentuhan tadi.
"Even for such unimportant game, you wanna win that much?" dengus Taehyung sinis, "ini bukan giliranmu Tuan Kim."
Seokjin menyeringai, "Aku tidak pernah kalah," lalu meraih wajah gadis di sampingnya mendekat, "dan aku juga tidak suka kalau gadisku kalah," bisiknya menggoda di telinga sebelum mendaratkan ciuman kecil di sudut bibir Joohyun.
Taehyung mendelik remeh. "Lalu kau suka jika temanmu kalah?"
Seokjin tetap mengabaikan protes Taehyung. Ia malah menyeringai sebelum memberikan ciuman panjang dan mesra pada Joohyun.
"Woi! Jangan mengumbar kemesraan di hadapan kami!" sergah Taehyung jengah namun matanya melotot jenaka.
Kami. Itu berarti Taehyung dan Jisoo.
Berbeda dengan Joohyub dan Seokjin yang merupakan sepasang kekasih, Taehyung dan Jisoo baru bertemu hari ini. Tepatnya Joohyun dan Seokjin yang mempertemukan mereka.
Jisoo kelihatan masih malu-malu dan sedikit canggung. Sedangkan Taehyung sendiri belum memperlihatkan tanda-tanda tertarik pada Jisoo.
Jisoo adalah sahabat Joohyub sedangkan Taehyung merupakan sahabat Seokjin. Begitulah malam tersebut dilalui dengan mengelilingi meja bundar di bawah keremangan lampu.
Taehyung merapikan kartu-kartu sedangkan Seokjin menuang muatan terakhir wine ke dalam gelas kristal.
Joohyun mendelik protes. Ini sudah gelas ketiga dan dia tidak ingin Seokjin mengemudi dalam kondisi mabuk.
Seakan bisa membaca pikiran kekasihnya, Seokjin meraih dagu Joohyun lalu berucap,
"Tenang saja sayang, malam ini aku tidak akan mabuk karena besok adalah hari yang amat penting."
Taehyung yang masih jengah disuguhi adegan kemesraan macam itu pun berkata,
"Aku heran dengan kalian berdua. Besok hari pernikahan kalian tapi kalian malah sempat-sempatnya main kartu dan minum-minum."
Ah, pernikahan.
[]