25 Maret 2019
19.43
Dua puluh delapan jam berlalu sejak pertemuan di bar. Suara musik klasik mengalun indah meskipun nadanya terdengar menyayat hati.
Joohyun kini membiarkan semua jendela di ruangannya terbuka, membiarkan angin musim gugur yang dingin menerbangkan setumpuk foto yang terletak pada meja di sisinya.
Ia meraih selembar sebelum angin menerbangkan seluruhnya. Jemarinya yang lain terulur meraih lighter berukiran kepala naga dengan karakter China. Karakter Kim.
Joohyun tersenyum kecut.
Dijentiknya tuas pemantik hingga api kebiruan muncul. Perlahan, didekatkannya lembaran foto tersebut ke arah api menari. Panas menjalar dengan cepat.
Sudut foto tersebut mulai meleleh bersamaan dengan lelehnya air mata.
[]