epilogue

3K 193 33
                                    

Guys im swrry harusnya chapter
kemaren aku kasih tau, tamat.
My bad, im sorry :(







































Sepanjang perjalanan hidupku, aku selalu
tahu di mana harus naik, di mana harus berhenti, kapan harus turun. Tapi sejak bersama dengannya, aku merasa bingung. Apakah keputusanku untuk turun sudah tepat?

Jika ya, mengapa ragaku seperti tak berjiwa. Hanya melangkah mengikuti arus orang-orang seperti tak punya asa.

Jika ya, mengapa dadaku merasakan gelenyar aneh. Sesak menghimpit, meraba panas sampai sudut mata.

Rasa bersalahkah?

Namun bukankah nuraniku telah enyah. Hati membeku, sanubari kelu. Pada dia yang setiap hari membisikan cinta nan merdu. Pada dia yang bayangannya selalu berkelebat menghantuiku. Siluet yang menaungi tubuhku. Sepasang biner yang bersinar memujaku.

Kemudian hidung. Hidung yang menghembus napas hangat saat dua tubuh terpilin dan pelukan mengerat. Setiap hela udara beriringan dengan pernyataan kasih, kehangatannya masih bisa kurasakan di tengkukku.

Bibir saling terjalin, membuat hati kami satu.

Namun...

Sebentuk hati tak lagi kubutuhkan karena-bukankah aku selalu menjadi pemenang?

Aku memeluk tubuhku yang menggigil tiba-tiba. Merindu. Setiap inci kulitku mengingat jelas setiap friksi yang ia beri.

Mataku terpejam ketika merindu senyumnya.

Senyum penuh kasih yang menandakan jika aku berharga. Jika aku dicintai.




I'm praying that your eyes are the first to go

the way they looked when you smiled

the way they opened and closed

and your nose, every single breath against my neck

and then your lips, every empty promise made and said



Sebentuk kehidupan lain telah hadir dalam diriku. Sebuah nyawa yang menyerap semua benci yang mengendap. Karena ia tercipta dari sebuah perasaan yang terlambat disadari. Dan ketulusan terselip di antara dengki.

...cinta.

Please fade, fade to black

Please fade, fade to black

But the nightmares come back


Sesal terucap lirih dalam usahaku mencari pengampunan yang tak kunjung kudapatkan.

Aku termangu dalam kereta yang terus membawaku bergerak.

Bergerak. Seperti yang selalu kulakukan selama hidupku.

Namun aku tahu, seluruh jiwaku tetap diam. Tertinggal pada malam di mana api membawa raganya pergi.



















it's really fin.













A/N:

Bingung ga mau nyalahin siapa? Hehehe. Karena masing-masing punya alasan dari setiap tindakannya.

Semoga kalian semua bisa menafsirkan epilog dengan memahami perasaan Joohyun ke Seokjin, perasaan Taehyung ke Seokjin, perasaan Seokjin ke Joohyun dan Jisoo, dan alasan dari semua keputusan yang Joohyun ambil.

Have a nice day, fellas ❤

Truth or Dare ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang