25 Maret 2019
18.47
Dua puluh tujuh jam setelah pertemuan di bar. Joohyun menutup semua tirai dan jendela sehingga sinar purnama tak berani mengintip masuk. Sebagai gantinya, dia menghidupkan lampu di nakas. Sinarnya yang lembut memenuhi seisi kamar.
Jemarinya kemudian bergerak untuk menghidupkan piringan hitam kuno. Alunan syahdu langsung saja membuat pikirannya rileks setelah pesta resepsi yang melelahkan.
Joohyun memejamkan mata. Ia telah menunggu lama untuk hari ini. Satu tahun untuk mengejar sosok sempurna Kim Seokjin. Satu tahun untuk menaklukannya. Dan satu tahun lain untuk membuat Seokjin benar-benar bertekuk lutut di hadapannya.
Malam ini usaha dan penantiannya akan terbayar, setidaknya ia berharap.
Mengingat semua yang telah ia lalui hingga mengantarkannya pada titik ini, membuat sudut bibirnya menyimpul lebar.
Seokjin keluar dari kamar mandi dengan senyum yang dapat melumerkan setiap hati wanita. Wangi maskulin menguar dari tubuhnya.
"Kau sangat tampan," puji Joohyun berbinar.
Pujian itu membuat Seokjin tersenyum puas. Perlahan, ia mendekati ranjang tempat pengantinnya terbaring.
"Kau cantik sekali…" balasnya serak seraya mengusap pipi gadis itu.
Ya, Joohyun sudah menanti lama untuk malam ini. Dia ingin malam ini berjalan sempurna, sesempurna rencananya selama ini.
"Kau tunggu aku di ranjang, karena aku harus menyiapkan diri," bisik Joohyun ketika Seokjin mulai menciumi tengkuknya.
Seokjin hanya bisa mendesah kecewa ketika Joohyun benar-benar menutup pintu kamar mandi bahkan sebelum ia sempat menyuarakan interupsi.
[]