we never know

1.5K 214 14
                                    

24 Maret 2019


00.00

"Sudah saatnya kita pulang."

Seokjin melepas jasnya untuk dipakaikan pada bahu Joohyun. Malam telah menunjukkan pukul dua belas tepat.

Taehyung berseru pada pelayan untuk meminta bill. Ketika Seokjin menyodorkan kartu kreditnya, Taehyung menepisnya lalu mengganti dengan miliknya.

"Kali ini biar aku yang traktir. Hitung-hitung untuk merayakan pernikahan kalian karena besok belum tentu aku bisa datang."

Seokjin mendelik emosi lalu menggeram, "Kau tidak serius kan? Apa ini yang yang kau lakukan pada sahabatmu?"

Terdengar tawa Taehyung yang menggetarkan siapa saja di dekatnya.

"Seokjin—kita kan tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada detik berikutnya. Kalau besok aku mati bagaimana?"

Tapi Seokjin sedang tidak ingin bergurau saat ini.

"Kalau besok kau benar-benar tidak datang, kau bukan lagi sahabatku," ancamnya berapi-api lalu menarik Joohyun ke luar.

Bola mata Jisoo yang legam menyorot sendu punggung kedua sosok itu sampai benar-benar hilang dari pandangan.

"Tidak masalah," desis Taehyung pelan ketika kedua pasangan itu telah benar-benar lenyap.

Di sampingnya, Jisoo bisa melihat tangan Taehyung terkepal kuat beriringan dengan urat nadi leher yang mencuat samar.


[]

Truth or Dare ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang