24 Maret 2019
"Dare."
"Kau yakin?"
"Seratus persen yakin."
Seokjin mencubit hidung gadis yang dikasihinya itu pelan lalu tersenyum teduh. Botol mengarah pada mereka berdua dan Joohyun telah memilih untuk mengambil tantangan.
"Kau tidak akan menantangku untuk mempercepat pernikahan kita kan?" canda Joohyun seraya bergelayut manja di lengan Seokjin.
Di hadapan mereka, Taehyung mulai menyuarakan suara seperti terbatuk-batuk karena adegan dua sejoli ini.
Seokjin tertawa renyah.
Setelah tawanya mereda, ia menatap pengantinnya lembut penuh kasih lalu berkata lirih,
"Bae Joohyun-" Seokjin menangkup wajah cantik Joohyun dengan kedua tangannya. Ia menarik napas lamat-lamat sebelum mengucap,
"Bae Joohyun, I dare you to be my lover, my friend, the mother of my children. I dare you to falling in love with me every day and to be with me in times of sickness and times of health. I dare you to be my lover in times of joy and in times of sorrow. I dare you to stay with forever... in time of eternity."
Joohyun terhenyak.
Taehyung memalingkan muka sedangkan Jisoo mematung di kursinya tak bersuara.
"Apa kau siap menjalani tantangan yang kuberikan?" lanjut Seokjin lembut.
Sejenak Joohyun tergugu, tapi kemudian ia mengukir senyum yang langsung berubah menjadi tawa. Tawa yang bercampur dengan tangis.
"Seokjin-"
"Will you?"
Joohyun mengangguk, masih menangis.
[]
—fin.
Get it, fellas?