"Lo benci sama gue,
tapi untuk hari ini
aja gue pengen lo
bahagia sama gue."Only You : 7
"LEE!!!"
Seruan itu terdengar dari belakang. Sebenarnya Rena ingin sekali menoleh, tapi melihat Sara yang terlihat kusut.. Rena memilih untuk diam dan terus mengikuti langkah Sara.
"Jablay!" ketus Sara dalam sela emosinya.
"Jablay dan playboy bersatu memang cocok!" cibir gadis itu. Sara terduduk di salah satu bangku taman yang terletak di dekat rumahnya.
"Sar, lo napa dah? Memang Alex udah terbiasa kaya gitu kan? Mainin hati cewek, kaya Derek." Rena menenangkan.
Sara hanya melirik. Rena menghela nafas berat. Rena menatap dalam mata Sara.
"Lo-- sedih?" Rena bertanya. Tubuhnya sedikit bergetar karena takut menanyakan hal yang salah.
Sara terlihat kaget. Ia sedikit bingung akan apa yang dikatakan Rena. Namun ketika dia memegang dadanya, jantungnya terasa berdetak lebih kencang.
"Hhhh." Sara menghembus nafas dengan kasar. Senyuman miris terpapang di wajahnya.
"Engga kok. Engga kenapa-napa." ucapan itu membuat Rena mengernyitkan kening.
Barusan saja Rena melihat sahabatnya dikuasai emosi. Dan sekarang gadis dihadapannya terlihat seperti malaikat.
Sara dengan santai berjalan keluar taman. Rena memilih untuk diam. Meskipun mereka menjalin hubungan persahabatan, tetap saja Rena takut dengan sifat Sara yang sering galak.
Rena hanya mengikuti, dan menetap di rumah Sara sampai matahari hampir terbenam.
💀💀💀
Hari sekolah memang tidak pernah menyenangkan bagi Sara. Tapi hari ini berbeda. Entah kenapa ia sama sekali tidak mood untuk tidur di kelas, menjahili guru, nge-bully orang, bahkan makan.
Sara sudah bolos selama 2 jam pelajaran pertama, dan hanya menghabiskan waktunya di atap sekolah dan menatap langit. Dilengkapi dengan segelas kopi. Ya, salah satu hal favoritnya.
Di lain sisi, Bu Agnes, selaku guru bahasa indonesia alias guru tertua di SMA Mulia tidak menyadari hilangnya Sara selama pelajarannya. Padahal Adel udah siap-siap untuk bohong.
Sementara Alex sudah tahu pasti kemana mantan sahabatnya itu berlalu, namun dia tidak berniat untuk menghampirinya.
Tidak terasa, bel jam keempat sudah berlalu dan jam istirahat pun tiba. Murid-murid berhamburan keluar, termasuk The Six Chicks. Mereka tidak mencari Sara karena dari awal Sara tidak ingin di dekati.
"Lex, bolos yok!. Habis ini pelajaran Bu Santi. Gue belum ngerjain PR Biologi." ucap Derek yang sudah mengacak rambut frustasi.
"Kayanya engga deh, Der." suara itu membuat Derek berhasil menoleh. Begitu juga dengan Kendall dan Aiden yang sebenarnya sedang bersiap-siap untuk bolos. Mereka bahkan sudah menggendong tas.
"Gue.. kali ini ga mau ikut. Mau jahilin guru aja." respon Alex.
"Eh?" Kendall mengangkat alis sebelah.
"Tumben!. Ayolah, nongki-nongki nyari cewek!. Daripada berhadapan sama Irene." bisik Aiden. Para sahabat Alex sudah ilfil dengan gadis yang satu itu semenjak Alex bercerita bahwa Irene menciumnnya.
"Yakin lo? Kan gak seru kalo lo jahilin guru sendiri. Nanti pas menghadap Kiky Mariyaki kaga ada yang belain!" ucap Derek sambil menepuk pundak cowok berlesung pipi yang sejak tadi duduk di tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [COMPLETED]
Teen Fiction"Bermusuhan" bukanlah kata yang asing bagi kedua remaja popular di SMA Mulia. Perpaduan antara gadis berwajah manis namun jutek dan cowok berlesung pipi merupakan perang dunia ke III bagi para guru, maupun para murid. Lalu apa yang menyebabkan perm...