Suggest : Kalau menurut kalian moment nya pas, di sarankan sambil dengerin lagu "Thinking Out Loud" by Ed Sheeran 👼💖
"Biarkan Ken berkencan
dengan Barbie yang
sesungguhnya."Only You : 12
Ungu tua merupakan warna favorit Sara. Baginya warna itu tidak terlalu girly, dan tidak terlalu maco.
Begitu juga dengan warna merah tua. Ia menyukai warna itu karena warna itu sama dengan warna bunga favoritnya. Mawar merah.
Sayangnya, kedua warna itu tidak terpadu dalam penampilannya malam ini. Jauh dari harapan.
Dress selutut bewarna merah muda, dilengkapi dengan heels putih sekitar 2 cm ditambah cardigan pink tua itu menunjukkan betapa girly nya dia malam ini.
Bukanlah selera dia, bukanlah kemauan dia. Bahkan ketika dia melihat pantulan dirinya di cermin, gadis itu sempat bertanya dalam hati,
Siapa itu yang di cermin?
Deringan yang menandakan pesan terdengar dari hp milik Sara. Sara melirik hanya untuk melihat notifikasi, dan ia mendapati pesan dari -musuh- terbesarnya.
Alex : Outside, Lee ;)
Sara memutar bola dengan malas. Ia yakin cowok sialan itu sudah menunggu di pintu depan.
Perlahan Sara berjalan menuruni anak tangga dengan mini bag di lengan kanannya. Berharap bundanya tidak melihat penampilannya yang menurutnya berbeda dan berlebihan.
Sara memegang engsel pintu dan membuka benda datar itu. Mendapati Alex dengan jas hitam, dasi biru. Layaknya gentleman yang akan menjemput his everything.
Senyuman yang memancarkan kedua lesung pipi itu hanya ditujukan kepada seorang perempuan yang ada di hadapannya.
Cowok itu mengulurkan tangannya, bermaksud untuk menuntun Sara ke dalam mobilnya. Tentu saja Sara menepis, dan memilih untuk berjalan sendiri.
Membiarkan senyuman Alex perlahan pudar dari wajahnya.
Jalanan cukup sepi, perjalanan cukup sunyi. Sara hanya menatap keindahan kota Jakarta ketika malam tiba, dan Alex hanya fokus melihat jalanan.
"Bukannya ini seharusnya malam yang patut dinikmati para pasangan, Lee?"
Pertanyaan dengan nada menyebalkan itu membuat Sara melirik sejenak.
Ingat, Sara. Harus bersikap LEMBUT!!.
"Iya." ucap Sara datar.
"Gue seneng ngeliat lo berpenampilan girly. Udah lama gue ga ngeliat lo make baju warna pink." ucapan itu diiringi dengan kekehan. Cowok itu kemudian tersenyum miring.
Sara hanya merespon dengan senyuman. Tentu saja senyuman datar. Bukanlah bahagia, karena dia sama sekali sedang tidak bahagia.
Mobil itu berhenti di tempat parkiran. Sara bahkan tidak sempat melihat nama restoran yang mereka kunjungi. Alex hendak membukakan pintu untuk Sara, tapi lagi-lagi Sara memilih untuk berbuat mandiri.
Gadis itu membuka pintu dan langsung berjalan mendahului Alex. Cowok itu mengikutinya dari belakang.
Memasuki restoran, mata Sara tidak berhenti menelusuri ruangan yang cukup ramai dengan pasangan, dan para pelayan dengan masing-masing makanan di tangan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [COMPLETED]
Teen Fiction"Bermusuhan" bukanlah kata yang asing bagi kedua remaja popular di SMA Mulia. Perpaduan antara gadis berwajah manis namun jutek dan cowok berlesung pipi merupakan perang dunia ke III bagi para guru, maupun para murid. Lalu apa yang menyebabkan perm...